Selasa, 30 September 2025

Gejala dan Penyebab Pembengkakan Jantung: Stres hingga Kehamilan

Pembengkakan jantung bisa disebabkan oleh stres jangka pendek hingga kehamilan. Kenali gejala dan penyebab pembengkakan jantung di artikel ini.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Daryono
Istimewa
Ilustrasi penyakit jantung - Pembengkakan jantung bisa disebabkan oleh stres jangka pendek hingga kehamilan. Kenali gejala dan penyebab pembengkakan jantung di artikel ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Jantung adalah sebuah organ tubuh manusia yang berongga serta berotot yang berperan dalam sistem peredaran darah manusia.

Kerusakan jantung dan beberapa jenis penyakit jantung dapat menyebabkan jantung membengkak.

Terkadang stres jangka pendek pada tubuh, seperti kehamilan, dapat menyebabkan jantung menjadi lebih besar.

Gejala Pembengkakan Jantung

Jantung yang membesar mungkin lebih mudah diobati jika terdeteksi dini.

Baca juga: KABAR DUKA Pesinetron Dicky Topan Meninggal Dunia di Usia 26 Tahun karena Sakit Jantung

Berikut adalah gejala potensi serangan jantung:

1. Sakit dada

2. Ketidaknyamanan di area tubuh bagian atas lainnya, termasuk satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut

3. Sesak napas yang parah

4. Pingsan

Baca juga: Lemak Darah dan Tekanan Darah Tinggi Bisa Picu Penyakit Jantung, Cegah dengan Cara Ini!

Penyebab Pembengkakan Jantung

Mengutip Mayo Clinic, pembesaran jantung (kardiomegali) dapat disebabkan oleh kerusakan otot jantung atau kondisi apa pun yang membuat jantung memompa lebih keras dari biasanya, termasuk kehamilan.

Kondisi yang terkait dengan pembesaran jantung meliputi:

1. Kondisi jantung saat lahir (cacat jantung bawaan).

Masalah pada struktur dan fungsi jantung dapat menyebabkan otot jantung menjadi lebih besar dan lemah.

2. Kerusakan akibat serangan jantung.

Jaringan parut dan kerusakan jantung struktural lainnya dapat mempersulit jantung untuk memompa cukup darah ke tubuh.

Ketegangan dapat menyebabkan pembengkakan jantung dan akhirnya gagal jantung.

3. Penyakit otot jantung (kardiomiopati).

Kardiomiopati sering membuat jantung kaku atau tebal.

Hal ini dapat mempersulit jantung untuk memompa darah.

4. Penumpukan cairan di kantung sekitar jantung (efusi perikardial).

Kumpulan cairan di kantung yang berisi jantung dapat menyebabkan pembesaran jantung yang dapat dilihat pada rontgen dada.

5. Penyakit katup jantung.

Empat katup di jantung menjaga darah mengalir ke arah yang benar.

Penyakit atau kerusakan pada salah satu katup dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan ruang jantung menjadi lebih besar.

6. Tekanan darah tinggi (hipertensi).

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, jantung mungkin harus memompa lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Ketegangan dapat menyebabkan otot jantung tumbuh lebih besar dan menjadi lemah.

7. Tekanan darah tinggi di arteri di paru-paru (hipertensi pulmonal).

Jantung harus bekerja lebih keras untuk memindahkan darah antara paru-paru dan jantung.

Ketegangan dapat menyebabkan penebalan atau pembesaran sisi kanan jantung.

8. Jumlah sel darah merah rendah (anemia).

Pada anemia, ada kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa kadar oksigen yang tepat ke jaringan tubuh.

Jantung harus memompa lebih banyak darah untuk menebus kekurangan oksigen dalam darah.

9. Gangguan tiroid.

Baik kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) dan kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk pembesaran jantung.

10. Terlalu banyak zat besi dalam tubuh (hemokromatosis).

Zat besi dapat menumpuk di berbagai organ, termasuk jantung.

Hal ini dapat menyebabkan bilik jantung kiri bawah membengkak.

11. Deposit protein yang tidak biasa di jantung (amiloidosis jantung).

Penyakit langka ini menyebabkan protein yang disebut amiloid terkumpul di dalam darah dan tersangkut di organ tubuh, termasuk jantung.

Deposit protein amiloid di jantung menyebabkan penebalan dinding jantung yang ireversibel.

Jantung harus bekerja lebih keras untuk mengisi darah.

12. Latihan aerobik.

Pada beberapa atlet, jantung menjadi membesar sebagai respons terhadap olahraga yang sering dan berkepanjangan.

Biasanya, jenis pembesaran jantung ini tidak dianggap sebagai penyakit dan tidak memerlukan pengobatan.

14. Lemak di sekitar jantung.

Beberapa orang memiliki lemak ekstra di sekitar jantung yang dapat muncul pada rontgen dada.

Kecuali ada kondisi jantung lain yang terkait, pengobatan tidak diperlukan.

(Tribunnews.com, Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan