Selasa, 7 Oktober 2025

Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina

Ancaman Pasukan Gelap hingga Rudal Meledak, Keamanan Melekat Jokowi Diminta Waspadai 3 Hal Ini

Ridlwan Habib menyebut 3 risiko keamanan yang perlu diwaspadai Paspampres dan komunitas intelijen Indonesia yang mengawal Jokowi di Ukraina dan Rusia.

Editor: Wahyu Aji
Foto Kolase Tribunnews.com
Presiden Jokowi (tengah) dijadwalkan akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) pada akhir Juni 2022. Ridlwan Habib menyebut 3 risiko keamanan yang perlu diwaspadai Paspampres dan komunitas intelijen Indonesia yang mengawal Jokowi di Ukraina dan Rusia. 

Ketiga, Indonesia melakukan kunjungan ini dengan berpegang teguh pada politik luar negeri bebas aktif.

"Indonesia tidak berpihak kepada Ukraina maupun Rusia sehingga tidak memberi bantuan senjata kepada Ukraina maupun memberi dukungan kepada Rusia atas operasi militer khususnya," ujarnya.

Keberpihakan Indonesia adalah pada perdamaian dunia dan mengakhiri tragedi kemanusiaan.

Baca juga: Guru Besar Ilmu Politik UI Pertanyakan Sikap Indonesia Atas Konflik Rusia-Ukraina

Terakhir, menurut Hikmahanto, rencana kunjungan dilakukan dalam upaya untuk mencari tahu dan mendalami apa hal-hal yang dapat disepakati oleh Rusia dan Ukraina agar tercipta gencatan senjata.

Dari kunjungan tersebut, Presiden Jokowi dapat juga langsung mengundang Presiden Putin sebagai anggota G20 dan Presiden Zelenskyy sebagai tamu dari host country untuk hadir di KTT G20 bulan November mendatang.

"Rencana kunjungan ini sama sekali tidak terlambat," ujarnya.

Komentar DPR

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Christina Aryani menilai tepat langkah Presiden Jokowi yang berencana menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kunjungan Jokowi yang rencananya dilakukan setelah menghadiri KTT G7 di Jerman pada 26-27 Juni tersebut menurut Christina memperlihatkan peran Indonesia semakin nyata dalam mengusahakan perdamaian.

"Rencana presiden tersebut merupakan langkah tepat, karena Indonesia bisa punya kontribusi semakin jelas dalam konflik Rusia dan Ukraina yang kita ketahui bersama dampaknya sekarang makin kompleks,” kata Christina kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).

Lebih dari itu, sikap aktif Presiden Jokowi ini membuktikan Indonesia tidak hanya diam tetapi sebaliknya memiliki keberanian mengambil sikap.

Christina menambahkan, Presiden Jokowi merupakan pimpinan negara pertama di Asia yang melakukan kunjungan ke Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Temui Vladimir Putin dan Volodymyr Zelenskyy, Jokowi Diharapkan Bisa Damaikan Perang Rusia-Ukraina

"Situasi perang Rusia dan Ukraina kita pahami sangat kompleks. Banyak negara mungkin ragu mengambil langkah tetapi Indonesia berani melakukan ini dengan tentunya pertimbangan utama kemanusiaan, sehingga sudah sewajarnya kita apresiasi dan harus didukung," ucap Christina.

Sebelumnya Menlu Retno Marsudi menyampaikan rencana Presiden Jokowi mengunjungi Kiev, Ukraina, dan Moskow, Rusia.

Baca juga: Jokowi Akhir Juni Ini Akan Kunjungi Ukraina dan Rusia untuk Temui Zelenskyy Serta Vladimir Putin

Jokowi direncanaan akan melakukan pertemuan secara langsung dengan kedua pimpinan negara.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved