Sempat Ditolak Warga, Ustaz Abdul Somad Dijadwalkan Tetap Mengisi Tabligh Akbar di Bogor
Kehadiran Ustaz Abdul Somad untuk mengisi dakwah di Masjid Cikal Harapan di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sempat ditolak warga.
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kehadiran Ustaz Abdul Somad untuk mengisi dakwah di Masjid Cikal Harapan di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sempat ditolak warga.
Penolakan ini terjadi karena dakwah Ustaz Abdul Somad dikhawatirkan dapat mengganggu kedamaian warga di lingkungan tersebut.
"Kami masyarakat Forum Masyarakat Cinta Damai Citra Indah dengan berat hati menolak."
"Penolakan terhadap ceramah Ustaz Abdul Somad Ustaz Abdul Somad untuk datang berceramah di tempat kami sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan."
"Demi menjaga ketentraman, kedamaian dan marwah nilai-nilai luhur yang telah diajarkan oleh para sesepuh kyai atau guru kami," kata perwakilan forum masyarakat itu dikutip dari tayangan Kompas Tv, Jumat (17/6/2022).
Baca juga: Kementerian Agama: 4.429 Jemaah Haji Indonesia Diberangkatkan ke Tanah Suci Hari Ini
Saat membacakan pernyataan penolakan ini, beberapa orang turut berjajar dan menghadap ke kamera.
Mediasi
Untuk mendapatkan jalan keluar, Ketua Forum Masyarakat Cinta Damai Citra Indah, Agus Abdulrahman, mengabarkan telah dilakukannya mediasi antar kedua belah pihak.
Pada akhirnya mediasi tersebut membuahkan keputusan yakni acara tabligh akbar akan tetap digelar di Jonggol pada Jumat (17/6/2022) malam.
"Kemarin memang ada beberapa pihak yang keberatan dengan kedatangan UAS. Alhamdulillah sudah ada mediasi dan sepakat acara tetap digelar. Kita saat ini fokus pada penyelenggaraannya saja," kata Agus.
Agus juga mengabarkan keadaan sudah kondusif karena sudah ada titik temu.
"Dan insyaallah mereka (para warga yang menolak) saat ini terbuka dan mau menerima kedatangan UAS," lanjut Agus.
Baca juga: FAKTA Sekolah Khilafatul Muslimin, Ada 31 di Indonesia, Tolak UUD 1945 & Beri Gelar Sarjana Khilafah
Sebagaimana dijelaskan oleh Agus, pertimbangan ini dipilih setelah sebelumnya melakukan konsultasi dengan tokoh agama.
Selain itu, mereka yang menolak juga telah diberikan pengertian untuk tidak menolak UAS berdakwah di wilayahnya, sebab tidak ada penolakan juga dari negara.
"Sebenarnya kalau pemangku daerah atau pemerintahan di daerah ini sudah menyatakan aman, ya sudah kita tinggal mengawalnya saja," kata Agus.
Masalah Tidak Perlu Dipertajam
Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor Prof Dr KH Ahmad Mukri Aji meminta agar persoalan ini tidak perlu dipertajam.
Menurutnya, hal ini dikhawatirkan dapat memecah belah umat beragama di wilayah tersebut.
Jika dakwah yang dibawakan menimbulkan pro-kontra, lanjut dia, maka hal itu menjadi bahan refleksi bagi sang penceramah.
Baca juga: Polda Metro Jaya Ungkap Khilafatul Muslimin Punya 25 Ponpes Berbasis Khilafah, Total 31 Sekolah
"Dakwah itu seharusnya memberikan kedamaian bagi umat, bukan perpecahan."
"Ustaz itu kan tokoh agama, dakwah yang dibawakan seharusnya santun dan memberikan rasa damai."
"Tetapi jika ada yang menolak, bisa jadi ada yang tidak pas dalam penyampaian dakwah," kata Mukri dikutip dari Wartakotalive.com, Kamis (16/6/2022).
Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini menambahkan MUI Kabupaten Bogor bersama Pemkab Bogor telah memediasi persoalan ini agar tidak membesar.
"Bersama pemerintah setempat, kita berusaha meredam agar persoalan ini tidak memecah belah umat sehingga suasana konfusif tetap terjaga di Kabupaten Bogor," jelas Mukri.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani) (Wartakotalive.com/Hironimus Rama)