Bursa Capres
Survei Pemilih Jokowi ke Ganjar, PDIP: Megawati Arahkan Kami Tidak Tergoda Genderang Pemilu
Hal tersebut, kata dia, berdasarkan tren survei SMRC yang dilakukan sebanyak empat kali dalam kurun satu tahun ke belakang.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya tak tergoda dengan hasil survei elektabilitas tokoh-tokoh calon presiden (capres).
Hasto pun menyebut, hal itu sesuai dengan instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya soal hasil survei elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tinggi di pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Meskipun muncul upaya untuk menarik PDIP di dalam genderang Pemilu 2024, arahan yang diberikan oleh Ibu Megawati buat kami semua untuk tidak tergoda," kata Hasto saat ditemui di Universitas Pertahanan, Bogor, Minggu (5/6/2022).
Baca juga: Kata Training Director SDCI soal Pemukulan Anak Politisi PDIP, Singgung Atribut Pejabat Negara
Hasto menambahkan, bahwa sejauh ini PDIP masih menaruh skala prioritas untuk turun ke bawah membantu masyarakat. Ia juga mempersilakan beragam survei nasional melakukan kerja-kerjanya merekam data.
Hasto juga menyebut, partai berlambang banteng moncong putih itu tak mempersoalkan adanya pertemuan yang dilakukan elite partai politik lain.
"Kami tetap fokus untuk mendorong agar pemerintahan Jokowi ini mencapai prestasi yang terbaik dalam kepemimpinan beliau, sehingga sekaligus akan meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi pemerintahan yang akan datang. Itu skala prioritas PDI-P," jelas Hasto.
Sebelumnya, pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani mengatakan pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 cenderung memilih Ganjar Pranowo untuk didukung pada Pilpres 2024.
Baca juga: Megawati Bakal Jadi Penguji Sidang Doktoral, Hasto Kristiyanto Mengaku Deg-degan
Hal tersebut, kata dia, berdasarkan tren survei SMRC yang dilakukan sebanyak empat kali dalam kurun satu tahun ke belakang.
Hal tersebut disampaikan Saiful dalam tayangan Bedah Politik bersama Saiful Mujani bertajuk Capres Mana Menarik Pemilih Jokowi? di kanal Youtube SMRC TV pada Jumat (3/6/2022).
"Pemilih yang memilih Pak Jokowi-Ma'ruf Amin pada 2019 trennya adalah cenderung memilih Ganjar Pranowo. Dari empat kali survei ini, kurang lebih dalam kurun waktu satu tahun, Mei 2021 dan Maret 2022, trennya adalah selalu unggul," kata dia.
Selain itu, kata dia, berdasarkan tren survei tersebut pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin juga cenderung memilih ke dua tokoh lain yang digadang-gadang akan maju dalam Pilpres 2024 lainnya.
Pada peringkat kedua, kata dia, Prabowo Subianto, dan peringkat ketiga Anies Baswedan.
Namun demikian, kata dia, saat ini "peperangan" terjadi antara Ganjar dan Prabowo.
"Sekarang peperangan terjadi antar Prabowo sama Ganjar. Prabowo antara Desember (2021) sampai Maret (2022) itu mengalami kenaikan 4 persen dan Ganjar turun sekitar 4 persen. Jadi perang di situ," kata dia.
Tergerus Prabowo
Hasil survey Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dipaparkan Jumat kemarin ada fenomena politik menarik.
Fenomena menarik tersebut karena penggerusan dukungan pemilih Presiden Joko Widodo terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden menurun dalam satu tahun terakhir.
Sebaliknya, dukungan pemilih Jokowi terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto trennya terus naik.
"Ini tentu fenomena menarik karena terjadi penggerusan dukungan pemilih Presiden Jokowi dari Pak Ganjar bergeser ke Pak Prabowo yang trennya terus meningkat," kata pengamat politik Arif Nurul Imam ketika dihubungi media, Minggu (5/6/2022).
Baca juga: Gerindra Segera Deklarasikan Prabowo Sebagai Capres 2024, Kami Sedang Mencari Waktu yang Tepat
Dikatakan Arif, temuan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan terjadi rivalitas perebutan dukungan pemilih Jokowi dimana meski Ganjar masih unggul, namun terus merosot.
Selama kurun Desember-Maret, Prabowo naik 4 persen sementara Ganjar turun 4 persen.
"Trend ini bisa dibaca bahwa persepsi pemilih pendukung Pak Jokowi mulai berpaling dari Ganjar ke Prabowo,"ujarnya.
Kemesraan Prabowo dengan Presiden Jokowi, kata Arif, boleh jadi membuat pemilih berpaling dan mendukung Prabowo.
Selain kemarin Lebaran sowan Jokowi, kehadiran Gibran ke Hambalang belajar naik kuda bersama Prabowo makin menguatkan kesan pada publik bahwa Prabowo memang dekat dengan Jokowi.
Selain itu, di sisi lain, lanjutnya, Ganjar Pranowo juga kena kritik bertubi-tubi dari elite PDIP yang menganggap kerjanya hanya pencitraan dan bermain medsos.
"Jadi wajar kalau trend pemilih pendukung Jokowi berpaling dari Ganjar dan kemudian akan mendukung Prabowo. Ini boleh jadi karena persepsi pemilih Jokowi menganggap Prabowo mampu menerjemahkan visi Jokowi serta kinerja sebagai Menhan dinilai baik," tukasnya.
Ganjar-Puan Masuk Bursa Capres 2024, Adian Napitupulu: Kami Ikut Perintah Bu Mega
Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengomentari terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Adian mengatakan, terkait Pilpres 2024 semuanya tergantung keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kalau PDIP semuanya ada di ketua umum. Kita akan ikut dan patuh pada keputusan ketua umum partai," kata Adian kepada Tribunnews.com di Kantor Tribun Bogor, Jawa barat, Jumat (3/6/2022).
Setidaknya ada dua nama kader PDIP yang digadang-gadang bakal jadi capres, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Terkait hal tersebut, Adian percaya bahwa Megawati memiliki pertimbangan yang sangat matang dan percaya terhadap apapun keputusan itu.
"Kan kita berbicara tentang republik, ketua umum punya pertimbangan-pertimbangan yang sangat matang mempertimbangkan segala macam aspek dan kita percaya itu," ungkap Adian.