Selasa, 7 Oktober 2025

Bursa Capres

Peneliti Ungkap Sejumlah Alasan Moeldoko Bisa Jadi Capres Potensial dari Kalangan Militer

peluang besar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk muncul sebagai calon presiden (capres) dari kalangan militer.

Editor: Johnson Simanjuntak
istimewa
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Pusat Studi Islam dan Pancasila (PSIP), Universitas Muhammadiyah Jakarta, Nazar El-Mahfudzi melihat peluang besar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko untuk muncul sebagai calon presiden (capres) dari kalangan militer.

“Beliau sangat layak diperhitungkan dalam bursa capres 2024,” kata Nazar, dalam keterangannya, Jumat (27/5/2022).

Nazar punya alasan kuat untuk argumennya itu. Ia menunjuk penilaian Direktur Lembaga Riset dan Penelitian Indonesia (Rispenindo), George Kuahaty, yang mengingatkan publik akan kualifikasi Moeldoko.

“Moeldoko pernah menjabat sebagai Panglima TNI di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” ujarnya, mengutip pernyataan George sebelumnya.

“Moeldoko juga dipercaya sebagai Kepala Staf Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo untuk kedua kalinya," kata Nazar.

Ia juga menunjuk hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN), yang mengungkapkan sejumlah tokoh yang dinilai publik memiliki kemampuan meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi.  

“Saat itu LSN menemukan fenomena menarik, yakni ditemukannya fakta lapangan bahwa Moeldoko menapak kokoh di 10 besar elektabilitas calon presiden 2024,” ucap Nazar.

Ia mengangkat ulang pernyataan George, dari hasil survei LSN itu elektabilitas Moeldoko merupakan murni karena hasil dari kemampuan, prestasi dan pengalaman dalam mengelola pemerintahan, tanpa pengaruh atau naungan sosoknya di partai politik.

“Fenomena masuknya nama Moeldoko adalah gambaran bahwa elektabilitasnya konsisten,” kata Nazar, mengutip pernyataan George Kuahaty.

Kedua bukti yang menjadi argumen Nazar itu dikuatkan hasil survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) yang digelar 19-31 Maret 2022.

Pada survei tersebut, LPMM menemukan raihan angka Moeldoko jauh meninggalkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bahkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Baca juga: Sosok Moeldoko di Mata Anak Sastrawan Mahbub Djunaidi: Miliki Sikap Kesetiakawanan

Dalam survei LPMM itu, mantan Panglima TNI tersebut masuk ke dalam lima besar peraih elektabilitas tertinggi.

Nazar juga mengingatkan tentang trend menguatnya kombinasi tokoh militer-sipil sebagai pasangan calon presiden-wapres yang paling diminati publik untuk Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu menurut dia, terkuak dari berbagai survei, terakhir dari survei Parameter Politik Indonesia.

Politik aliran

Menurut Nazar, fenomena mencuatnya Moeldoko tersebut tidak terlepas dari fakta kontestasi politik nasional saat ini serta kesenjangan antara partai politik sebagai penghasil calon pemimpin, dengan masyarakat sebagai pemilik suara yang  mayoritas merupakan warga Pulau Jawa.

“Elite tua masih melihat pentingnya politik aliran, sedangkan rakyat yang lebih muda melihat sirkulasi kepemimpinan nasional dengan cara yang lebih rasional,” kata Nazar.

Moeldoko juga memiliki banyak nilai plus, termasuk kekuatannya di tiga dimensi politik, yakni dimensi politik aliran, dimensi popularitas, serta dimensi elektabilitas-akseptabilitas.

Di sisi politik aliran, kata Nazar, Moeldoko adalah tokoh militer Jawa dan Muslim, yang mampu menjalankan birokrasi pemerintah yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. 

Jenderal Andika

Moeldoko bukanlah satu-satunya tokoh dari kalangan militer yang digadang maju di Pilpres 2024.

Selain Moeldoko ada juga nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebut bahwa Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa masuk dalam radar pihaknya untuk didukung maju di Pilpres 2024.

"(Jenderal Andika Perkasa ada dalam radar PKB) masuk dong," kata Waketum PKB Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Belakangan, Andika juga diduetkan dengan nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Orang nomor satu di TNI itu pun akhirnya buka suara mengenai namanya yang diduetkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di gelaran Pilpres 2024 mendatang.

Menyikapi hal tersebut, Andika mengatakan belum terlalu memikirkan lebih jauh.

Dia menyebut akan fokus pada tugasnya sebagai Panglima TNI.

"Saya terima kasih banyak atas dukungan dari banyak orang, saya sangat menghargai sekali karena itu kepercayaan kepada saya secara pribadi maupun sebagai wakil dari institusi TNI."

"Tapi yang jelas saya masih bertugas jadi Panglima TNI, saya harus fokus pada pekerjaan saya," ujar Andika, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Kamis (26/5/2022).

Di sisi lain, Andika juga mengaku belum pernah dipertemukan dengan Ganjar untuk mendiskusikannya.

"Sampai saat ini belum pernah (dipertemukan)," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved