Selasa, 7 Oktober 2025

Hari Raya Waisak

Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2566/2022, Lengkap dengan Sejarah Hari Raya Waisak

Hari raya waisak tahun ini jatuh pada 16 Mei 2022, berikut kumpulan ucapannya dan sejarah Hari Raya Waisak.

freepik.com
Hari raya waisak tahun ini jatuh pada 16 Mei 2022, berikut kumpulan ucapannya dan sejarah Hari Raya Waisak. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Raya Waisak adalah hari suci bagi seluruh umat Buddha, yang dirayakan satu tahun sekali.

Hari Raya Waisak 2566 kali ini jatuh pada Senin, 16 Mei 2022.

Mengutip dari bbc.co.uk, Hari Raya Waisak merupakan hari lahir sang Buddha.

Bagi sebagian umat Buddha, hari Waisak menjadi hari yang penting, yaitu ketika mereka menemukan makna hidup.

Hari Raya Waisak umumnya juga menjadi waktu untuk merefleksikan ajaran-ajaran Buddha.

Baca juga: 40 LINK Twibbon Hari Raya Waisak 16 Mei 2022, Ini Cara Membuat dan Membagikannya ke Medsos

Baca juga: 40 LINK Twibbon Hari Raya Waisak 2022, Berikut Cara Membuat dan Bagikan ke Medsos

Kumpulan Ucapan Hari Raya Waisak 2566/2022 yang Dikutip dari Berbagai Sumber:

- Marilah kita berdoa untuk cinta, kedamaian, dan harmoni di seluruh dunia. Semoga Buddha Purnama diberkati!

- Semoga kita selalu mendapat kemakmuran dan kedamaian dan kebahagiaan abadi, Selamat Hari Raya Waisak 2022 !

- Sakit itu pasti, penderitaan itu selektif. Selamat Hari Raya Waisak 2022!

- Untuk teman & keluarga yang merayakan waisak, semoga damai menyertaimu selama perayaan yang dipenuhi cahaya ini. Selamat hari raya Waisak Berkilau

- Selamat Hari Raya Waisak ! Hari Waisak adalah hari raya yang dirayakan oleh umat Buddha dan Hindu di seluruh dunia.

- Semoga Sang Buddha mencerahkan Anda di jalan Cinta, Kedamaian, dan Kebenaran. Selamat Hari Raya Waisak!

- Semoga kesempatan baik Buddha Jayanti menginspirasi setiap hati untuk kehidupan yang lebih baik dan lebih harmonis. Selamat Hari Waisak.

- Untuk memahami segala sesuatu kita harus belajar memaafkan dan melepaskan segalanya, Selamat Waisak!

- Semoga damai dan bahagia Waisak untuk umat Buddha di Seluruh Dunia, Selamat Waisak 2566

- Semoga keberkahan datang di Hari Raya Waisak tahun ini.

Ilustrasi Hari Raya Waisak
Ilustrasi Hari Raya Waisak (Freepik)

Baca juga: Jelang Hari Raya Waisak, Vihara Buddha Dharma dan 8 Phosat Ramai Dikunjungi Jemaat

Baca juga: Penjelasan dan Makna Persembahan dalam Prosesi Puja Bakti Trisuci Waisak

Sejarah Hari Raya Waisak

Pada awalnya umat Buddha tidak percaya pada Tuhan yang menciptakan dunia dan seisinya.

Mereka percaya pada adanya ajaran seorang pria bernama Siddhartha Gautama yang juga dikenal sebagai Buddha.

Dikutip dari bbc.co.uk, Siddhartha Gautama diyakini sebagai pangeran yang lahir dari keluarga kaya di tempat yang sekarang disebut Nepal pada abad ke-5 SM.

Siddhartha Gautama menyadari bahwa kekayaan dan kemewahan tidak menjamin kebahagiaan.

Maka ia melakukan perjalanan sebagai orang suci tunawisma untuk belajar lebih banyak tentang dunia dan melihat penderitaan di dunia.

Setelah enam tahun belajar dan bermeditasi dalam perjalanannya, dia menjadi sadar secara spiritual dan mencapai tujuannya untuk menemukan makna dalam hidup dan ini disebut sebagai sebuah pencerahan.

Pada saat ini, dia menjadi Buddha dan selama sisa hidupnya dia mengajari para pengikutnya tentang pengalamannya.

Buddha dimaknai sebagai gelar, bukan nama, yang berarti yang tercerahkan atau yang telah bangkit.

Dari kisah tersebut, maka Waisak dirayakan setahun sekali.

Tanggal Waisak berubah setiap tahun karena terjadi pada saat bulan purnama pertama dari bulan lunar kuno Waisak, yang biasanya jatuh pada bulan Mei atau awal Juni.

Di Indonesia perayaan Waisak berpusat di Candi Buddha terbesar di dunia, yaitu Candi Borobudur.

Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur biasanya dibagi menjadi tiga tahapan.

Pertama dimulai dengan prosesi pengambilan air berkat di mata air Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor yang dilakukan menggunakan sumber api abadi di Mrapen, Kabupaten Grobogan.

Kemudian dilanjutkan dengan ritual Pindapatta, yaitu ritual yang diberikan secara khusus kepada umat untuk berbuat kebajikan.

Dan yang terakhir Samadhi, dilakukan pada detik-detik menjelang puncak bulan purnama.

Pada puncak perayaannya, umat Buddha akan berkumpul menyalakan lilin dan memasukkannya ke dalam lampion atau lentera.

Lentera ini nantinya akan dilepas secara bersama-sama sehingga akan terlihat sangat indah di tengah gelapnya langit malam.

Tujuan pelepasan lentera atau lampion dilakukan agar doa umat Buddha dapat segera terkabul.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Berita lain terkait Hari Raya Waisak

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved