Jakarta Masuki Musim Kemarau, BPBD DKI Imbau Warga Mulai Hemat Air Bersih
Dampak dari musim kemarau tersebut yakni kekeringan yang mengakibatkan pada kelangkaan air bersih dan peningkatan polusi udara.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengimbau masyarakat mulai melakukan penghematan air dalam rangka persiapan peralihan musim kemarau.
Pasalnya berdasarkan prakiraan musim kemarau yang dirilis BMKG, rata - rata wilayah DKI sudah masuk musim kemarau pada April. Wilayah Jakarta Timur dan Selatan baru masuk musim kemarau pada bulan Juni 2022.
Dampak dari musim kemarau tersebut yakni kekeringan yang mengakibatkan pada kelangkaan air bersih dan peningkatan polusi udara.
"Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengajak masyarakat untuk mengantisipasinya dengan mulai melakukan penghematan air, serta menjadikannya sebagai gaya hidup baru," kata Isnawa dalam keterangannya, Senin (9/5/2022).
Baca juga: Antisipasi Kekeringan di Musim Kemarau, BPBD DKI Jakarta Koordinasi Siapkan Air Bersih
Isnawa berharap upaya penghematan air bisa jadi gaya hidup baru yang diterapkan warga ibu kota.
Selain penghematan air bersih, Isnawa juga mengimbau masyarakat untuk secara berkala mengecek tabung gas guna mencegah terjadinya kebocoran yang bisa memicu kebakaran.
Sebab menurutnya, musim kemarau juga jadi salah satu ancaman bencana kebakaran di pemukiman dan gedung.
"Ancaman bencana kebakaran pada gedung dan pemukiman juga perlu kita antisipasi bersama sebagai bentuk kewaspadaan terhadap dampak kekeringan di musim kemarau ini," ungkapnya.
Sebagai informasi, BMKG mencatat dalam sepekan terakhir selama periode tanggal 1 - 7 Mei 2022, suhu maksimum terukur berkisar antara 33 - 36,1 derajat Celsius. Puncak musim kemarau diprakirakan akan terjadi pada bulan Juli - September 2022.