Jumat, 3 Oktober 2025

Lebaran 2022

BMKG: Hilal 1 Syawal Kemungkinan Sudah Terlihat Tanggal 1 Mei 2022

Mekanisme yang digunakan adalah menggunakan teleskop/teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.

Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) melaksanakan pengamatan/observasi (rukyat) Hilal setiap awal bulan Hijriah (minimal 12 kali dalam satu tahun).

Mekanisme yang digunakan adalah menggunakan teleskop/teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.

Pengamatan dilakukan untuk menyambut kedatangan bulan Syawal 1443 H, BMKG telah mempersiapkan layanan informasi berupa data-data hisab hilal dan rencana pengamatan (rukyat) hilal di seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan Kementerian Agama(Kemenag), ormas-ormas Islam dan berbagai elemen masyarakat.

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono mengatakan pihaknya melaksanakan Rukyat Hilal pada hari Ahad, 1 Mei 2021 oleh 34 tim di 31 lokasi yang tersebar di Indonesia, yaitu di: Aceh Besar, Deli Serdang, Tapanuli Tengah, Padang, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam, Serang (3 tim), Pandeglang, Tangerang, Subang, Kebumen, Tegal, Yogyakarta, Malang, Badung, Mataram, Kupang, Waingapu, Alor, Balikpapan, Makassar (2 tim), Donggala, Manado, Kolaka, Gorontalo, Ternate, Ambon, Sorong, dan Jayapura (2 tim).

Baca juga: Kapan Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1443H Dilaksanakan? Berikut 99 Daftar Lokasi Pengamatan Hilal

"Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pengamatan posisi bulan dan matahari merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi BMKG yang dapat digunakan untuk penentuan waktu. Mengingat perubahan posisi kedua benda langit ini dapat diprediksi, BMKG menginformasikan posisi keduanya sebelum terjadi, berdasarkan hisab (perhitungan)," ujar Rahmat dalam pernyataannya, Jumat (22/4/2022).

Untuk memverifikasi keakuratan prediksi (hisab), saat pengamatan dilaksanakan, kecemerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk barat.

Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui http://www.bmkg.go.id/hilal.

Data Perhitungan (Hisab) Hilal Awal Syawal 1443 H (1 Mei 2022 M) Konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam pada hari Ahad, 1 Mei 2022 M, pukul 03.27 WIB atau 04.27 WITA atau 05.27 WIT.

Terbenam matahari, paling awal terjadi di Merauke (Papua) pukul 17.29 WIT dan paling akhir pukul 18.45 WIB di Sabang, (Aceh).

Baca juga: Hasil Rukyatul Hilal, PBNU Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada 3 April 2022

Tinggi Hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 3,79⁰ di Merauke (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 5,57⁰ di Sabang (Aceh).

Elongasi saat Matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,88⁰ di Oksibil (Papua) sampai dengan terbesar 6,35⁰ di Sabang (Aceh).

Umur Bulan saat Matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 12,03 jam di Merauke (Papua) sampai dengan yang tertua sebesar 15,30 jam di Sabang (Aceh).

Lag atau selisih terbenamnya Matahari dan terbenamnya Bulan berkisar antara 19,19 menit di Merauke (Papua) sampai dengan 27,07 menit di Sabang (Aceh).

Kecemerlangan Bulan (FIB) saat matahari terbenam berkisar antara 0,18 % di Oksibil (Papua) sampai dengan 0,31 % di Sabang (Aceh).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved