BEM SI Ancam Gelar Aksi dengan Massa Lebih Banyak Jika Tuntutannya Tak Didengar
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyatakan akan menggelar aksi dengan massa yang lebih banyak ke depannya.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyatakan akan menggelar aksi dengan massa yang lebih banyak ke depannya.
Koordinator BEM SI Lutfhi Yufrizal mengatakan, hal tersebut akan dilakukan jika tuntutannya yang disampaikan pada Senin (28/3/2022) ini tidak didengar pemerintah.
"Kalau hari ini belum dijawab kita mencoba eskalisasi (jumlah massa) lebih banyak lagi," kata Lutfhi saat ditemui awak media di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Dengan begitu kata Lutfhi, maka aksi dengan tuntutan kepada pemerintah untuk menstabilkan harga bahan pokok ini tidak berhenti pada hari ini.
Dia memastikan, tuntutan bisa berhenti jika tuntutannya dikabulkan.
"Kalau untuk aksinya insyaallah kita akan selalu ada. Ini bukan yang pertama dan terakhir, tapi eskalasi kita nanti sampai kita bisa mewujudkan tuntutan kita" tukasnya.
Sebelumnya, Massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dalam aksi yang disampaikan padaa, Senin (28/3/2022) ini.
Menurut BEM SI, penundaan Pemilu 2024 bepotensi dapat menciderai kaderisasi para pemuda.
Baca juga: Tolak Penundaan Pemilu 2024, BEM SI: Ciderai Kaderisasi Pemuda, Kaum Tua Sudah Selesai Menjabat
"Kami tidak ingin adanya penundaan karena itu dapat menciderai kaderisasi pemuda," kata Koordinator BEM SI, Lutfhi Yufrizal saat ditemui awak media kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (28/3/2022).
Lebih lanjut kata Luthfi, Pemilu 2024 sejatinya menjadi momentum bagi kaum muda bisa menggantikan kaum tua yang jabatnnya akan habis.
Terlebih kata dia, sudah saatnya kaum muda yang menggantikan kaum tua untuk ke depannya.
"Yang seharusnya bisa menggantikan kaum kaum tua yang saat ini istilahnya sudah selesai masa jabatannya. Kami ingin menggantikannya karena kita sudah siap dengan hal-hal tersebut," ucapnya.
Sebelumnya, Massa aksi dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mulai gelar aksi di kawasan Patung Kuda tepatnya di depan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Senin (28/3/2022).
Terpantau ratusan mahasiswa yang tergabung dari berbagai perguruan tinggi itu tiba sekitar pukul 12.10 WIB dan langsung menyampaikan sejumlah tuntutan mulai.
Adapun beberapa tuntutan yang disampaikan yakni meminta pemerintah untuk sedianya menstabilkan harga bahan pokok hingga menolak penundaan Pemilu 2024.
"Pertama kami ingin pemerintah menjaga stabilitias harga pangan di Indonesia. Kelangkaan minyak goreng misalnya yang menyulitkan masyarakat," kata orator yang merupakan mahasiswa dari Universitas Riau, Khairul.
Baca juga: Massa Aksi BEM SI Gelar Salat Zuhur Berjamaah di Depan Monas
"Di samping itu kami juga menolak adanya wacana penundaan Pemilu dan wacana tiga periode," sambungnya.
Lebih lanjut kata Khairul, dalam aksi ini total ada belasan Universitas yang tergabung di lokasi.
Sedangkan kata dia, masih ada beberapa kelompok universitas yang masih berada di jalan menuju lokasi, dirinya mengklaim, akan ada ribuan mahasiswa yang akan hadir.
"Total ada 13 kampus yang sudah hadir, masih ada beberapa yang di jalan, kira-kira ada seribu massa," beber dia.
Hingga berita ini ditayangkan, massa aksi dari mahasiswa ini masih melakukan orasinya terkait sejumlah tuntutan yang disampaikan.
Kendati untuk kondisi lalu lintas di lokasi masih terpantau lancar, sebab tidak ada penutupan jalan yang dilakukan aparat kepolisian.
Namun, terlihat pihak kepolisian bersiaga di sekitaran massa aksi guna menjamin ketertiban masyarakat.