Awas! Angin Kencang Masih Terjadi Dua Hari ke Depan di Jabodetabek
Beberapa hari yang lalu fenomena angin kencang terjadi di sekitar wilayah Banten dan Jabodetabek.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa hari yang lalu fenomena angin kencang terjadi di sekitar wilayah Banten dan Jabodetabek.
Kondisi tersebut disertai juga dengan hujan intensitas yang beragam mulai dari ringan hingga lebat dalam durasi singkat serta menimbulkan kerusakan pada beberapa fasilitas masyarakat.
Berdasarkan pantauan citra radar dan citra satelit, kejadian angin kencang di wilayah Jabodetabek tersebut dipicu oleh adanya sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang bergerak dari wilayah barat Banten ke arah timur menuju wilayah Jabodetabek dengan dimensi sistem awan yang cukup memanjang dari utara ke selatan sehingga menimbulkan embusan angin yang cukup kencang di wilayah Banten dan Jabodetabek.
Berdasarkan data BMKG, kecepatan angin yang terukur cukup beragam dengan kisaran rata-rata lebih dari 30 km/jam, bahkan di beberapa lokasi angin kencang yang terukur ada yang mencapai lebih dari 50 km/jam yang terjadi sekitar pukul 12.00-13.00 WIB, seperti di Tangerang Selatan (57 km/jam) dan Cengkareng (52 km/jam).
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini Senin (7/3/3033), fenomena angin hingga lebih dari 30 km/jam masih dapat berpotensi terjadi untuk dua hari ini khususnya di wilayah Banten, Jabodetabek, Kalimantan Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Baca juga: BMKG: Angin Kencang di Jakarta Berasal dari Awan Cumulonimbus
"Kondisi tersebut dipicu oleh adanya pola sirkulasi siklonik di wilayah perairan Laut Timor yang membentuk pola pertemuan angin di wilayah Lampung, Banten, Jabodetabek, hingga ke wilayah Kalimantan bagian selatan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga memicu terjadi potensi angin kencang di wilayah tersebut," ujar Guswanto.
Pada periode Maret-April ini kata Guswanto sebagian besar wilayah Indonesia juga sudah mulai memasuki periode peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau atau yang dikenal dengan periode pancaroba.
Selama periode tersebut masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai angin kencang dan petir/kilat, puting beliung, waterspout, hujan, dan lainnya.
Terkait dengan potensi angin kencang tersebut, masyarakat diimbau untuk:
1. Menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan dengan kondisi gelombang tinggi.
2. Mewaspadai potensi dampak seperti gelombang tinggi dan kerusakan infrastruktur terutama di daerah yang rentan.
3.Stakeholder yang terkait kebencanaan untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, dapat langsung mengakses:
1.Website https://www.bmkg.go.id,;
2.Follow twitter @infobmkg;
3.Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
4.atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (Willy Widianto)