BP2MI Ajak Pemuda Katolik Bersinergi Melindungi Pekerja Migran
Keterlibatan Pemuda Katolik dalam mewujudkan perlindungan dan meningkatkan kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia adalah sebuah keharusan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keterlibatan Pemuda Katolik dalam mewujudkan perlindungan dan meningkatkan kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia adalah sebuah keharusan.
Pemuda Katolik harus terlibat mendukung Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan menghargai martabat manusia.
Pesan ini disampaikan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani dalam audiensi dengan perwakilan Pengurus Pusat Pemuda Katolik di ruang kerja Kantor BP2MI, Jakarta, Rabu, (2/2/2022).
Benny mengapresiasi kehadiran Pemuda Katolik sebagai bentuk dukungan nyata terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Ia mengakui BP2MI tidak bisa bekerja sendiri tetapi membutuhkan dukungan antar lembaga masyarakat, agama, dan instansi pemerintah lainnya, termasuk peran Pemuda Katolik.
"Saya mengatakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada PMI butuh kolaborasi dan sinergitas.
Baca juga: Kemenag Ajak Pemuda Katolik jadi Garda Terdepan Moderasi Beragama
Dua hal ini akan membantu BP2MI menjadi lembaga pemerintah yang andal, profesional, inovatif, dan berintegritas untuk memberi perlindungan dan kesejahteraan kepada PMI," kata Benny.
Dalam kesempatan itu. beberapa penekanan penting yang diusulkan Pengurus Pusat Pemuda Katolik.
Khususnya untuk mengatasi berbagai persoalan seperti legalitas, pengupahan, jam kerja, tindakan kekerasan dari pemberi kerja, hingga masalah anggota keluarga para pekerja migran yang tinggal di kampung.
Ketua Bidang Hubungan OKP dan Antar Lembaga Pemuda Katolik, Bondan Wicaksono mengatakan, pertemuan bersama BP2MI adalah untuk membangun sinergitas antar Pemuda Katolik dan BP2MI dan berharap program-program pendampingan dan perlindungan kepada para migran bisa membuat mereka memiliki keterampilan dan tersertifikasi secara internasional.
"Kami memberi apresiasi kepada BP2MI atas langkah dan terobosan baru dalam memaksimalkan pelayanan dan perlindungan kepada para migran," ujar Bondan.
Marcelus Hakeng selaku Ketua Departemen Penataan Jaringan dan Distribusi Kader berharap BP2MI perlu bersinergi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di sektor ini, termasuk penerapan regulasi yang lebih baik serta inovasi dan terobosan dalam tata kelolanya.
"Khususnya kepada para pelaut yang mengalami berbagai persoalan kekerasan, upah tidak dibayar, dan lainnya juga harus mendapat perhatian," harap Hakeng.
Selain Bondan dan Hakeng, mewakili Pengurus Pusat Pemuda Katolik Ketua Bidang Politik dan Kepemiluan Beny Wijayanto serta Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik Yustinus Wuarmanuk.
Hadir juga Deputi Bidang Penempatan Dan Perlindungan Kawasan Asia Dan Afrika Agustinus Gatot Hermawan, S.H., M.H dan Deputi Bidang Penempatan Dan Pelindungan Kawasan Eropa Dan Timur Tengah, Irjen Pol. Achmad Kartiko, S.I.K., M.H.
Di akhir audiensi diajak untuk berkeliling ke beberapa ruangan seperti Command Center dan ruang Big Data yang selalu update kondisi dan situasi para pekerja migran terkini.
Hasil pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan kehadiran Benny Rhamdani di Sekretariat Pusat Pemuda Katolik untuk membicarakan program pengembangan bersama Pemuda Katolik.