Selasa, 7 Oktober 2025

Hari Ini 23 Januari Hari Lahir Megawati: Genap 75 Tahun, Arti Nama, hingga Perjuangan Politik

23 Januari hari ini adalah hari ulang tahun ke-75 Megawati Soekarnoputri, ini fakta-fakta putri kedua Presiden Soekarno

Editor: Miftah
istimewa
Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri hari ini dijadwalkan akan dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Universitas Pertahanan RI (Unhan RI). 

Ketika itu, Megawati menuturkan Patnaik bertemu dengan Bung Karno saat dia lahir.

Megawati mengatakan saat dia lahir, hujan turun sangat deras sehingga Patnaik menyarankan nama Megawati kepada Bung Karno.

Dalam bahasa Sanskrta, Megawati artinya putri awan atau dewi awan sebagaimana dikutip dari artikel berita duka tentang Patnaik pada situs berita Independent UK.

Dalam buku otobiografinya yang ditulis Cyndi Adams, Soekarno bercerita bagaimana susahnya keadaan saat Megawati lahir.

Genteng bocor di Istana Kepresidenan di Jogja, karena ada badai angin dan hujan.

Ditambah lagi suasana revolusi yang genting. Pokoknya awut-awutan sekali istilah orang Jawa.

3. Tak Diakui Pemerintah Soeharto

Megawati Soekranoputri saat dilantik menjadi Presiden RI ke-5 pada Sidang Istimewa (SI) di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 23 Juli 2001.
Megawati Soekranoputri saat dilantik menjadi Presiden RI ke-5 pada Sidang Istimewa (SI) di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 23 Juli 2001. (Kompas/Agus Sutanto)

Mengutip TribunnewsWiki.com, sejak awal terbentuk, konflik internal PDI terus terjadi dan diperparah dengan adanya intervensi dari pemerintah.

Untuk mengatasi konflik tersebut, anak kedua dari Ir Sukarno, Megawati Sukarnoputri didukung untuk menjadi ketua umum (Ketum) PDI.

Namun pemerintahan Suharto tidak menyetujui dukungan tersebut kemudian menerbitkan larangan mendukung pencalonan Megawati Sukarnoputri dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2-6 Desember 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

Larangan tersebut berbanding terbalik dengan keinginan peserta KLB, kemudian  secara de facto Megawati Sukarnoputri dinobatkan sebagai ketum DPP PDI periode 1993-1998.

Sehingga pada Musyawarah Nasional (Munas) 22-23 Desember 1993 di Jakarta, Megawati Sukarnoputri dikukuhkan sebagai Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI secara de jure.

Konflik internal PDI terus terjadi hingga diadakan Kongres pada 22-23 Juni 1996 di Asrama Haji Medan.

Pada 20 Juni 1996 para pendukung Megawati Sukarno Putri melakukan unjuk rasa hingga bentrok dengan aparat keamanan yang menjaga kongres.

Kemudian pada 15 Juli 1996 pemerintah Suharto mengukuhkan Suryadi sebagai Ketum DPP PDI.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved