Bursa Capres
Survei Sebut Elektabilitasnya Melesat, Begini Respons Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi angkat bicara, terkait elektabilitas dirinya yang masuk dalam survei Indikator Politik Indonesia tentang Top of Mind Pilihan Presiden.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kader Partai Golkar Dedi Mulyadi angkat bicara, terkait elektabilitas dirinya yang masuk dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia tentang Top of Mind Pilihan Presiden.
Dari temuan tersebut Dedi Mulyadi lebih dipilih oleh responden menjadi Presiden RI ketimbang Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Dedi Mulyadi mengaku tidak memikirkan hasil survei tersebut.
Baginya saat ini yang terpenting adalah bekerja dengan baik sebagai wakil rakyat.
“Saya mah mikirnya hanya kerja sebagai anggota DPR,” ujar Dedi kepada wartawan, Selasa (11/1/2021).
Bagi, Wakil Ketua Komisi IV DPR ini menjadi wakil rakyat saja dirinya sudah bersyukur.
Sehingga Dedi mengaku akan menjalankan tugas sebagai anggota dewan dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Elektabilitas Dedi Mulyadi Kalahkan Airlangga Versi Lembaga Survei, Ini Kata Partai Golkar
“Segini saja sudah uyuhan (masih untung-Red),” katanya.
Adapun temuan Survei Indikator Politik Indonesia memaparkan ‘Top Of Mind Pilihan Presiden’.
Di survei tersebut Indikator mengajukan pertanyaan siapa yang dipilih oleh masyarakat menjadi Presiden RI jika Pilpres dipilih saat ini.
Diektahui, hasil survei Indikator mengungkapkan, elektabilitas Dedi mencapai 1 persen, sedangkan Airlangga 0,1 persen saat responden ditanya secara spontan soal pilihan presidennya tanpa ada opsi nama (top of mind).
Nama Dedi tidak pernah masuk bursa calon presiden (capres) sebelumnya.
Rendahnya tingkat keterpilihan Airlangga tersebut juga tecermin dari pertanyaan lain soal capres dalam simulasi 33 dan 19 nama semi-terbuka pada survei yang sama.
Secara berturut-turut meraih 0,2 persen dan 0,9 persen.
Riset Indikator ini dilaksanakan pada 6-11 Desember 2021 dengan melibatkan 2.020 responden yang memiliki hak suara di 34 provinsi se-Indonesia.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling yang terdisitribusi secara proporsional di seluruh provinsi.
Toleransi kesalahan (margin of error/MoE) survei ini sekitar kurang lebih 2,9 persen. Adapun tingkat kepercayaannya (level of confidence) sebesar 95 persen.
Hasil survei tersebut sebelumnya juga direspons oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng.
Baca juga: Temui Mahasiswa yang Protes Aksinya Bersih-bersih, Dedi Mulyadi Bayar Uang Kuliahnya sampai Wisuda
Dirinya mengakui, Dedi Mulyadi mendapatkan perhatian publik lebih baik ketimbang Airlangga Hartarto.
Alasannya, Dedi intens mempublikasi berbagai aktivitasnya terjun ke lapangan di media sosial.
Oleh karena itu, anggota Komisi XI DPR itu berpesan kepada Airlangga Hartarto dan juga tokoh-tokoh lainnya untuk bisa berbenah diri menaikkan elektabilitasnya.
“Kalau ada yang ingin jadi pemimpin dan masih di bawah (elektabilitasnya), ya, berubahlah gayanya supaya bisa menguber menjadi yang di atas. Semuanya, termasuk Pak Airlangga, karena ini fakta,” katanya. (*)