Senin, 6 Oktober 2025

Penanganan Covid

Simak Kombinasi Vaksin Rekomendasi Pemerintah, Penerima Sinovac Dapat Gunakan Booster Pfizer

Simak kombinasi vaksin rekomendasi pemerintah yang akan diberikan untuk vaksinasi booster.

AFP
Vaksin Pfizer dan Vaksin Moderna - Penerima vaksin primer jenis Sinovac atau vaksin pertama dan kedua Sinovac, diberikan booster setengah dosis vaksin Pfizer. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak kombinasi vaksin rekomendasi pemerintah terkait vaksinasi booster.

Untuk diketahui, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), vaksin booster akan diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Pemberian vaksinasi booster tersebut akan diberikan secara bertahap mulai Rabu, 12 Januari 2022, besok.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan beberapa kombinasi yang dapat digunakan untuk vaksinasi ketiga.

"Pemerintah akan memberikan vaksinasi booster dengan mempertimbangkan ketersediaan vaksin yang ada di tahun ini, karena jenisnya akan berbeda dengan ketersediaan vaksin di tahun lalu," terang Menkes Budi, Selasa (11/1/2022), dikutip dari setkab.go.id.

Baca juga: Moeldoko Sebut Pemilu 2024 Tak Akan Ganggu Penanganan Pandemi Covid-19

Baca juga: MUI: Tersedianya Vaksin Halal Penting untuk Antisipasi Peningkatan Omicron

Mengutip Kompas.com, kombinasi vaksinasi booster di antaranya:

- Penerima vaksin primer jenis Sinovac atau vaksin pertama dan kedua Sinovac, diberikan booster setengah dosis vaksin Pfizer;

- Penerima vaksin primer jenis Sinovac, akan diberikan booster setengah dosis vaksin AstraZeneca;

- Penerima vaksin primer jenis AstraZeneca, akan diberikan booster setengah dosis vaksin Moderna.

Kendati demikian, penetapan kombinasi ini dapat berubah mengikuti ketersediaan vaksin yang ada di Indonesia.

Yang pasti, juga harus mengantongi hasil riset yang sudah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Baca juga: Menkes: Vaksin Booster untuk Penerima Sinovac, Bisa Pfizer atau AstraZeneca Setengah Dosis

“Ini adalah kombinasi awal dari regime vaksin booster yang kita akan berikan berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada dan juga hasil riset yang sudah disetujui BPOM dan ITAGI, yang nantinya bisa berkembang tergantung terhadap hasil riset yang baru dan ketersediaan vaksin yang ada,” lanjut Menkes Budi.

Skema Vaksinasi

Mengenai skema vaksinasinya, vaksin booster akan dilakukan dengan dua skema yaitu vaksin homologous dan heterologous.

Hal tersebut diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Jumat (31/12/2021).

"Satu yang homologous di mana suntikan pertama kedua dan ketiga sama."

Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Perintahkan Anak Buah Kawal Terus Agenda Vaksinasi Covid-19  

Baca juga: Ahli Epidemiologi Sebut Jangan Anggap Remeh Varian Omicron: Ringan karena Vaksin Covid-19

"Ini Emergency Use Authorization (EUA) diharapkan awal bulan (nanti) bisa diterbitkan."

"Dan ITAGI akan merekomendasikan yang heterologous yang suntikan ketiga berbeda dengan ketikan pertama dan kedua," sambung Airlangga.

Stok Aman

Mengutip Tribunnews.com, Budi Gunadi Sadikin menyebut stok vaksin booster cukup dan aman.

"Pemerintah sendiri Alhamdulillah sudah memiliki vaksin yang cukup baik yang berasal dari kontrak pengadaan vaksin tahun lalu yang delivery-nya akan tiba di awal tahun ini," kata Budi, Selasa (11/1/2022).

Baca juga: Jokowi Sebut Vaksinasi Booster Gratis akan Dimulai Besok, Lansia dan Kelompok Rentan Jadi Prioritas

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan penambahan vaksin melalui program kerjasama COVAX.

Termasuk juga melalui program kerjasama bilateral.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rina Ayu Panca Rini)(Kompas.com/Zintan Prihatini)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved