Pedagang Es di Grobogan Kaget Tiba-tiba Disalami Jokowi dan Diberi Rp 1,2 Juta Buat Tambahan Modal
Hampir dua tahun ini kondisi perekonomian Suwarni kian terpuruk akibat dampak pandemi Covid-19.
Sejumlah personel TNI baik yang berseragam lengkap maupun berpakaian preman sudah disiagakan sejak pagi sebelum Jokowi datang.
Jurnalis pun tidak diperkenankan untuk wawancara.
Demikian juga dengan warga yang tidak bisa mendekat hingga Jokowi berlalu pergi menumpang mobil dinas.
Dalam kunker Presiden Jokowi di Pasar Induk Purwodadi tersebut terlihat pula Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, dan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi yang mendampingi.
Baca juga: Akselerasi Digitalisasi Jokowi Dinilai Mampu Tingkatkan Mutu Pendidikan Nasional
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Grobogan Pradana Setiawan menyampaikan, uang tunai Rp 1,2 juta diberikan Presiden Jokowi untuk suntikan modal kepada 125 pedagang kaki lima (PKL) dan asongan yang tercatat belum memiliki kios.
Sementara itu, 500 paket sembako dibagikan kepada para pelaku ekonomi di Pasar Induk Purwodadi yang memang membutuhkan
"Penerima manfaat dari Bapak Presiden Jokowi sudah didata sebelumnya oleh kami. Mereka tercatat yang paling membutuhkan di antara pedagang lain," kata Pradana.
Pasar Johar Senilai Ratusan Miliar
Kemarin, Rabu (5/1/2022) Presiden Jokowi meresmikan Pasar Johar di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Pasar Johar yang diresmikan tersebut terdiri atas Pasar Johar Utara, Pasar Johar Tengah, Pasar Johar Selatan, dan Pasar Kanjengan.
"Alhamdulillah Pasar Johar yang terdiri dari Pasar Johar Utara, Pasar Johar Tengah, Pasar Johar Selatan, dan Pasar Kanjengan hari ini telah siap untuk ditempati dan dimanfaatkan oleh para pedagang. Tentu saja dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbelanja barang-barang kebutuhannya," ujar Presiden Jokowi.

Jokowi mengatakan bahwa pasar merupakan pusat aktivitas perekonomian rakyat yang sangat penting.
Menurutnya, pasar yang ramai menandakan adanya pergerakan ekonomi masyarakat dan akan berimbas kepada sektor produksinya.
"Ada petani yang memproduksi bawang merah, memproduksi bawang putih dibawa ke mana? Dibawa ke pasar. Ada yang memproduksi tahu, memproduksi tempe dan akan diarahkan kepada konsumen lewatnya apa? Lewatnya pasar juga," jelasnya.
"Oleh sebab itu, sekali lagi bahwa pasar yang ramai menandakan adanya pergerakan ekonomi masyarakat karena adanya transaksi di pasar itu dan adanya aktivitas jual dan beli. Ini akan menggerakkan supply chain ekonomi rakyat kita," imbuhnya.