Berita Populer Hari Ini
POPULER Nasional: Peran Puan dalam Kasus Anggiat Pasaribu | Komentar Yusril soal UU Cipta Kerja
Dirangkum Tribunnews, Sabtu (27/11/2021), inilah berita populer nasional yang dapat Anda simak.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini berita populer nasional Tribunnews.com selama 24 jam terakhir.
Berita dimulai dari kasus percekcokan Anggiat Pasaribu dengan Anggota DPR RI Arteria Dahlan yang berakhir damai.
Di balik kesepakatan damai tersebut, ternyata ada peran Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Kemudian ada pula berita tentang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan yang buka suara perihal penolakan pemberlakukan PPKM Level 3 saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Selanjutnya, tentang sosok AKBP Dermawan, perwira polisi yang dikeroyok oknum Ormas Pemuda Pancasila saat mengamankan demo.
Berita lain yakni tentang komentar pakar hukum dan tata negara, Yusril Ihza Mahendra terkait UU Cipta kerja.
Dirangkum Tribunnews, Sabtu (27/11/2021), inilah berita populer nasional yang dapat Anda simak:
1. Peran Puan Maharani dalam Kasus Anggiat Pasaribu dengan Arteria Dahlan

Cekcok yang terjadi antara Anggiat Pasaribu dan anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, berakhir damai.
Arteria menyebut, langkah perdamaian ini ada campur tangan dari Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Arteria mengungkapkan Puan lah yang pertama kali menginisiasi upaya perdamaian antara dirinya dan Rindu.
Karena itu, ia mengucapkan terima kasih pada Puan Maharani.
"Kami juga ucapkan terima atensi teman-teman kami, pimpinan DPR khususnya Ibu Puan Maharani."
"Ibu Puan lah yang menginisasi kali pertama untuk mengatakan cari benar salahnya dan kemudian lakukan upaya perdamaian," tutur Arteria, Kamis, dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut, Arteria mengungkapkan pesan Puan padanya.
2. Luhut Buka Suara soal Penolakan PPKM saat Nataru
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal adanya penolakan pemberlakukan PPKM Level 3 saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Menurut Luhut, pemberlakukan PPKM Level 3 saat Nataru ini adalah karena pemerintah ingin melindungi rakyat.
"Pemerintah itu pasti dalam konteks melindungi rakyatnya."
"Jadi kalau nggak ada aturan (terus masyarakat) bebas merdeka (bermobilitas), (maka) bebas merdeka juga Covid-19 itu kena masyarakat," jelas Luhut dikutip dari Kompas Tv, Jumat (26/11/2021).
Luhut pun menjelaskan ini semua demi Indonesia terhindar dari adanya lonjakan Covid-19 kegita.
"Ada sedikit dibikin aturan tapi aman, atau nggak usah ada aturan tapi sakit?" kata Luhut.
Sementara itu, terkait penerbangan pariwisata internasional di Bali, Luhut mengabarkan akan melakukan pembatasan mendekati Nataru.
3. Sosok AKBP Dermawan yang Menjadi Korban Pengeroyokan Oknum Ormas PP

Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Dermawan Karosekali, menjadi korban pengeroyokan oknum Pemuda Pancasila (PP).
Seperti diberitakan sebelumnya, AKBP Dermawan mengalami tindak penganiayaan saat bertugas pada Kamis (25/11/2021) kemarin.
Ia dikeroyok oleh sejumlah oknum dari Pemuda Pancasila hingga mengalami luka-luka.
Terlepas dari kasus ini, AKBP Dermawan pernah menjadi Kasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Utara sebelumnya.
Tak hanya itu, ia juga pernah menjabat sebagai Kasat Sabhara Polres Jakarta Pusat.
4. Komentar Yusril soal UU Cipta Kerja
Pakar hukum dan tata negara, Yusril Ihza Mahendra menyebut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja sebenarnya sudah bermasalah sejak awal.
Pasalnya menurut Yusril, pembuatan peraturan harus tunduk pada Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Namun, pada UU Cipta Kerja ini pemerintah malah menggunakan Omnibus Law.
"Ketika UU Cipta Kerja yang dibentuk dengan meniru gaya Omnibus Law diuji formil dengan UU Nomor 12 Tahun 2011."
"UU tersebut bisa dirontokkan oleh MK (Mahkamah Konstitusi)," kata Yusril.
5. Profil Ahmad Sahroni yang Ditunjuk Jadi Ketua Pelaksana Formula E
Sekretaris Jenderal Ikatan Motor Indonesia (IMI), Ahmad Sahroni, dipercaya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi Ketua Pelaksana Formula E di ibu kota.
Dalam pelaksanaan event balap mobil listrik internasional ini, nantinya Sahroni akan dibantu Ketua Umum IMI sekaligus Ketua Panitia Pengarah Jakarta E-Prix, Bambang Soesatyo.
Atas kepercayaan yang diberikan Anies, Sahroni mengaku terhormat.
Ia pun berjanji akan transparan terkait pelaksanaan Formula E di Jakarta.
Karena itu, ia akan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi sejak awal hingga akhir event.
Lantas bagaimanakan sosok Ahmad Sahroni ini?
(Tribunnews.com)