Senin, 6 Oktober 2025

Apa Itu Dugong? Jenis Mamalia Laut yang Populasinya Terus Menurun dan Terancam Punah

Mengenal apa itu Dugong atau Duyung, salah satu dari 35 jenis mamalia laut di Indonesia yang populasinya terus menurun dan terancam punah.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Nuryanti
Tangkapan layar situs resmi WWF Indonesia
Dugong - Dugong (Dugong dugon) atau Duyung adalah salah satu dari 35 jenis mamalia laut di Indonesia. 

Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dugong dikategorikan sebagai biota perairan yang dilindungi.

Hal ini dikarenakan dugong termasuk mamalia laut yang populasinya terus menurun dan terancam punah.

Walaupun dugong (duyung) sudah ditetapkan sebagai biota yang dilindungi di Indonesia, namun populasinya secara nasional diindikasikan terus mengalami penurunan dan apabila tidak dilakukan langkah-langkah penanganan maka dikhawatirkan dugong dapat mengalami kepunahan di Indonesia.

Beberapa penyebab buruknya kondisi Dugong yang sering ditemukan saat ini, yakni:

1. Perburuan skala lokal dan pemanfaatan langsung bagian tubuh Dugong;

2. Terjaring atau terperangkap di alattangkap (sero, keramba, dll) milik nelayan;

3. Tertabrak kapal wisata dan kapal nelayan;

4. Penangkapan untuk diperjualbelikan daging atau bagian tubuhnya seperti taring dan air matanya.

Diketahui, air mata dugong (duyung) masih dianggap sebagai bahan ritual klenik, padahal cairan tersebut hanya lendir pelembab mata yang keluar dari kelenjar air matanya ketika dugong sedang tidak berada di dalam air.

Sayangnya, penangkapan dugong oleh masyarakat masih sering terjadi sampai dengan saat ini di beberapa tempat akibat kurangnya kesadartahuan masyarakat bahwa dugong termasuk satwa liar yang dilindungi oleh Pemerintah.

Baca juga: Cara Mencegah agar Penyu tidak Punah, Ini 6 Jenis Penyu di Indonesia yang Harus Dilindungi

Upaya Konservasi Dugong

Dikutip dari kkp.go.id, sebagai upaya konservasi dugong di Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkerjasama dengan LIPI, IPB dan WWF Indonesia mengadakan program Dugong and Seagrass Conservation Project (DSCP).

Program yang dilaksanakan sejak tahun 2016 ini mendapat dukungan dari lembaga internasional, yaitu United Nation Environment Programme-Conservation Migratory Species (UNEP-CMS) yang bekerja sama dengan Mohamed bin Zayed Species Conservation Fund (MbZ) dengan sumber pendanaan dari GEF.

DSCP Indonesia merupakan program berbasis masyarakat lokal dengan jangkauan global untuk meningkatkan efektivitas konservasi dugong dan ekosistem lamun.

Program DSCP ini menyasar pada 3 komponen, yaitu:

1. Memperkuat dan Mengimplementasikan Rencana Aksi Konservasi Nasional untuk Dugong dan Lamun;

2. Meningkatkan Kesadaran Nasional dan Penelitian tentang Dugong dan Lamun di Indonesia;

3. Pengelolaan dan konservasi dugong dan lamun berbasis masyarakat di Bintan, Kotawaringin Barat, Alor dan Tolitoli.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved