Ini Daftar Para Pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa PTK Katolik Tingkat Nasional
Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) Katolik setingkat Nasional memasuki babak grand final
Juara 3. Maria Yoseph S. S. Klau dari STPK Santo Yohanes Rasul Jayapura dan Sisillia Erlindo Ero Wuwur dari STPK St. Benediktus.
3. Sub Tema Komitmen Kebangsaan
Juara 1. Elia Elsa dari STIPAS Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya
Juara 2. Angela Londi Aseng dari STP St. Petrus Keuskupan Atambua
Juara 3. Irwan dari STIKAS Santo Yohanes Salib dan Franciska Epilia dari STPKat Santo Fransiskus Asasi Semarang.
4. Sub Tema Toleransi
Juara 1. Claudia Mediatrix Wijaya dari STP Don Bosco Tomoho.
Juara 2. Stepanus Lugan dari STKPK Bina Insan.
Juara 3. Kamelius Ronaldo Gesi dari STIPAR Ende dan Elisabeth Claudya Doren dari STP Reinha Larantuka.
Yakobus Markus Theedens (20), dari STKIP Wetebula, Sumba yang menjadi juara 1 pada sub tema Antikekerasan mengungkapkan, bahwa karya ilmiah yang dibuatnya terkait dengan dialog yang dilakukan oleh orang muda Katolik Paroki Katerdal Roh Kudus Watebula dan remaja Masjid Agung Alfalah Wetebula di Pulau Sumba.
Dimana, Yakobus menyebut bahwa di daerahnya sangat terjaga dialog antar generasi muda lintas agama dalam menjalin kerukunan. Namun, di sejumlah daerah lainnya hal itu sangat sulit dilakukan.
"Artinya itu menjadi suatu hal yang menguji saya untuk meneliti itu karena saya melihat di tempat lain konflik tetap terjadi, tetapi kok di Sumba baik-baik saja," ungkap Yakobus saat berbincang dengan Tribunnews.
Baca juga: Bimas Katolik Kemenag Susun Modul Penguatan Moderasi Beragama Perspektif Katolik
Yakobus mengatakan, bahwa melalui karya ilmiah yang dibuatnya ini bisa menjadi motovasi bagi daerah lain.
Terlebih, pada bagian saran dalam penelitian ini dirinya menyampaikan agar dilakukan penelitian lanjutan di daerah lain yang juga memiliki tingkat kemajemuman yang sangat besar.
"Sehingga hasil penelitian itu bisa menjadi contoh, dalam artian sikap-sikap hidup yang baik, sehingga saya mengangkat dialog yang di bangun dan rupanya dialog kehidupan dan dialog karya asalah dua jenis dialog yang selalu di lakukan oleh orang muda masjid dan juga orang muda katolik. Sehingga kehidupan antar umat beragama di Wetebula sangat kondisif," harapnya.