Senin, 6 Oktober 2025

Bursa Capres

Ganjar dan Anies Bersaing Jika Pemilihan Presiden Diadakan Saat Ini

Survei nasional Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) kembali menyampaikan hasil survei opini publik terbaru.

Instagram Ganjar Pranowo dan Tangkap Layar YouTube via Tribun Manado)
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei nasional Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) kembali menyampaikan hasil survei opini publik terbaru.

Dalam survei yang dirilis pada Kamis (7/10/2021) secara daring itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpotensi mendapat suara terbanyak pertama dan kedua bila keduanya maju menjadi calon presiden 2024.

Dalam presentasinya, Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan banyak faktor yang menentukan pemilih dalam hal ini responden memilih seorang calon presiden (capres).

Secara psikologis, pengetahuan tentang calon presiden adalah syarat dasar bagaimana pemilih memilih.

"Pemilih memilih calon A bisa karena hanya tahu A, tidak tahu calon yang lain. Bila pemilih tahu semua calon yang bersaing maka yang menentukan bukan lagi ‘tahu’ tapi faktor lain, termasuk ‘suka’ pada calon," kata Deni saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Kamis (7/10/2021).

Baca juga: Survei SMRC Terkait Capres 2024: Prabowo Menurun, Ganjar dan Anies Menguat

Lebih lanjut, kata Deni, dalam kondisi saat ini tingkat pengetahuan publik pada nama-nama tokoh calon presiden belum merata.

“Pada hari H nanti, pemilih akan tahu calon-calon yang maju karena jumlah calon sedikit dan biasanya sama-sama mampu melakukan sosialisasi secara masif. Tidak akan ada perbedaan tingkat tahu calon bagi seorang pemilih,” ucap Deni.

Dalam survei ini, Deni mengatakan kalau pihaknya menemukan apabila responden 'tahu' nama enam calon Presiden.

Mereka yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dimana hasilnya menunjukkan Ganjar konsisten unggul dari calon lain di semua simulasi.

Sementara jika dipersentasekan dalam simulasi semi terbuka dengan 42 nama calon atau tokoh, maka Ganjar mendapat dukungan terbesar sebanyak 24,3 persen.

"Selanjutnya disusul Anies 14,4 persen, Prabowo 11,4 persen, Sandiaga Uno 6,1 persen, Ridwan Kamil 4,2 persen, AHY 3,2 persen," kata Deni.

Lebih lanjut, jika jumlah calon presiden dikurangi menjadi 15 nama maka Ganjar kembali unggul dengan dukungan 28,2 persen.

Disusul Anies 16,5 persen, Prabowo 12,4 persen, Sandi 6,5 persen, Ridwan Kamil 5 persen dan AHY 4 persen.

Nama Ganjar kembali memimpin dalam simulasi pemilihan 8 nama capres.

Gubernur Jawa Tengah itu unggul dengan dukungan 28,7 persen, disusul Anies 20,4 persen, Prabowo 13,6 persen, Ridwan Kamil 6,3 persen, Sandi 6,1 persen, dan AHY 4,7 persen.

Dari simulasi tersebut, SMRC melihat adanya tiga nama tokoh yang selalu berada dalam tiga besar calon presiden yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Deni menyimpulkan jika pilpres diadakan sekarang dan pemilih sama-sama tahu ketiga calon tersebut maka dalam simulasi tiga nama ini yakni Ganjar akan dipilih dengan angka 43,9 persen, disusul Anies 24,6 persen, dan Prabowo 21,7 persen.

“Keunggulan tajam Ganjar dalam simulasi ini menunjukan bahwa Ganjar lebih mampu menarik pemilih calon-calon selain Prabowo dan Anies,” kata Deni.

Dengan begitu, kata Deni, Ganjar dapat unggul sangat jauh sementara suara untuk Prabowo dan Anies tidak berbeda signifikan secara statistik.

Hal itu mengingat adanya perbedaan di bawah margin of error untuk sampel yang tahu ketiga nama tokoh tersebut sebesar kurang lebih 4 persen.

"Bila Ganjar tidak maju maka persaingan antara Anies dan Prabowo akan ketat," beber Deni.

Namun jika dilihat dari tren, Anies memiliki peluang yang lebih baik dari Prabowo.

Alasannya Anies lebih mampu menarik pemilih di luar pemilih Prabowo.

Sebagai informasi, populasi pada survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memili hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden, dengan responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 981 atau 80 persen.

Adapun kurun waktu untuk wawancara di lapangan pada 15 - 21 September 2021.

Margin of error (MoE) pada survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check) dan dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved