Selasa, 7 Oktober 2025

Video Aksi Paspampres Lumpuhkan 15 Drone Saat Presiden Jokowi Buka PON Papua, Gimana Cara Kerjanya?

video seorang personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampers) yang dilengkapi dengan senjata pelumpuh drone dalam acara pembukaan PON XX Papua

Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi Pusdatin Kemenhan RI
Pelatihan penggunaan Static Anti Drone dan Mobile Drone Jammer Kementerian Pertahanan. 

Salah satu senjata yang terlihat dipakai Polisi Federal Belgia dalam pertemuan itu adalah taktis dronegun, dibuat oleh perusahaan Australia, DroneShield.

DroneShield mengklaim DroneGun Tactical dapat menyebabkan drone mendarat vertikal di tempat atau kembali ke remote control atau titik awal, saat berhasil diganggu oleh serangan jamming multi-band radiofrequency (RF).

Jenis senjata anti-drone ini bekerja dengan memutuskan hubungan perintah dan kontrol antara drone dengan operatornya.

Hal ini diklaim bisa langsung menghentikan transmisi video di antara keduanya.

Jenis jammer yang ini tidak bisa bekerja melawan sistem otonom yang tidak bergantung pada hubungan RF dengan pengontrol manusia.

Namun sistem ini kurang fleksibel dan biasanya hanya mampu menargetkan titik tetap, bukan target yang sering bergerak.

DroneGun Tactical jammer berjalan dengan baterai lithium ion 14.4 V yang dapat diisi ulang dan beratnya 16 lbs (7,2 kg) saat terisi dua paket baterai.

Senjata ini punya desain senapan yang kuat, bahkan dilengkapi rel Picatinny untuk pemasangan teropong atau perlengkapan lainnya.

Saat ini, pengguna DroneShield antara lain Angkatan Darat AS, Angkatan Udara AS, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Departemen Luar Negeri AS, dan Komunitas Intelijen AS.

2. Skywall

Senjata pelumpuh drone lainnya adalah Skywall Patrol.

Diberitakan time.com, OpenWorks Engineering yang berbasis di Inggris menciptakan bazoka yang dapat menjatuhkan drone dengan memasang jaring dan parasut dan membawa drone kembali ke tanah.

Melansir situs resmi OpenWorks, parasut akan mengontrol turunnya drone yang ditangkap, meminimalkan risiko kerusakan dan menjaga drone tetap utuh.

Peluncur seberat 11 kilogram ini dipasarkan sebagai cara yang hemat biaya dan portabel untuk menangani drone yang tidak diinginkan.

SkyWall juga dapat membedakan antara burung atau drone, dan hanya membutuhkan dua tombol dan 15 detik untuk digunakan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved