Selasa, 30 September 2025

Pidato Virtual di Konferensi Antaragama G20, Menag Yaqut Sampaikan Prinsip Universal Pendiri Bangsa

Para pendiri bangsa Indonesia menawarkan kepada dunia, seperangkat prinsip universal yang dapat membantu memperkuat tatanan internasional.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
screenshot
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pidato secara virtual pada Konferensi Antaragama G20 yang dipusatkan di Italia.

Yaqut menyampaikan komitmen Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia dan mengungkap kembali prinsip yang ditawarkan para pendiri bangsa untuk memperkuat tatanan internasional.

"Sebagai penduduk asli Hindia Belanda dan telah mengalami diskriminasi sistematis, penghinaan, dan ketidakadilan yang dilakukan kolonialisme Belanda, para pendiri kami berusaha untuk membangun sistem pemerintahan yang didasarkan pada prinsip penghormatan terhadap hak dan martabat yang sama untuk setiap manusia," ujar Yaqut melalui keterangan tertulis, Selasa (14/9/2021).

Yaqut mengungkapkan, para pendiri bangsa Indonesia menawarkan kepada dunia, seperangkat prinsip universal yang dapat membantu memperkuat tatanan internasional.

Pertama, memperlakukan orang lain secara adil dan setara tanpa memandang suku atau agama, tanpa permusuhan atau kebencian, dan tanpa berusaha untuk meminggirkan atau menghilangkan orang lain.

Kedua, menerima dan menghormati negara bangsa yang berdaulat sebagai sistem politik yang mengikat rakyat setiap bangsa, tanpa menyebarkan atau mengejar agenda supremasi vis-a-vis bangsa lain.

Baca juga: Menag Yaqut Diprotes Anggota Komisi VIII Gegara Tak Dilibatkan dalam Kunker

"Ketiga, menerima dan menghormati hukum suatu negara yang mengikat seluruh penduduknya, yang tidak memberikan ruang bagi siapa pun untuk menyebut agama sebagai pembenaran untuk menghasut kekerasan dan/atau ikut serta dalam pemberontakan bersenjata terhadap otoritas negara bangsa yang sah," ujar Yaqut.

Keempat, melestarikan dan memperkuat tatanan internasional berbasis aturan yang didirikan di atas keadilan, kebebasan, dan perdamaian abadi.

Dengan prinsip-prinsip ini, para pendiri Indonesia menunjukkan komitmen mereka untuk melestarikan peradaban Islam besar yang didirikan oleh para pendahulu, yang berakar pada prinsip-prinsip rahmah (cinta dan kasih sayang universal), keadilan, dan nilai-nilai luhur agama lainnya.

"Ketika Forum Antaragama G20 diselenggarakan tahun depan di Indonesia, visi dan prinsip-prinsip ini akan menjadi inti dari agendanya dan menjadi kontribusi kita dalam membentuk peradaban global di abad ke-21," pungkas Yaqut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved