Virus Corona
Jokowi: Covid-19 Sulit Diduga dengan Kalkulasi Apa Pun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Covid-19 sulit diduga dengan kalkulasi apapun.
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Covid-19 sulit diduga dengan kalkulasi apa pun.
Hal itu disampaikan Jokowi kepada jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) se-Jawa Timur seperti yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (20/8/2021).
"Pertama-tama Saya ingin mengingatkan terlebih dahulu bahwa yang namanya Covid yang namanya virus Corona ini, betul betul sangat sulit diduga dengan kalkulasi kalkulasi apa pun," kata Jokowi.
Oleh karenanya Presiden meminta jajaran Forkompinda di Jawa Timur untuk selalu hati-hati dalam menanggulangi Pandemi Covid-19. Jokowi meminta jajarannya untuk waspada jangan sampai muncul varian baru Covid-19.
Baca juga: Airlangga: Dosis Kalsel Ditambah, Luar Jawa Dijatah 26 Persen Vaksin Covid-19
"Saya minta tetap, minta semuanya hati-hati, waspada mengenai yang namanya Covid ini. Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi, dan kita tidak waspada tahu tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak," katanya.
Jokowi mencontohkan Pandemi Covid-19 sebelum adanya varian delta yang kasus hariannya hanya 3500 per hari pada 18 Mei 2021. Covid-19 tiba-tiba meningkat dengan lonjakan awal terjadi di Kudus dan Bangkalan. Padahal saat itu, pemerintah mendeteksi varian baru ada di Jakarta, Indramayu, dan Medan.
Akibat varian baru tersebut kasus Covid-19 di Indonesia melonjak hingga menyentuh angka 56 ribu kasus perhari.
"Karena memang barang ini engga kelihatan," katanya.