Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Erick Thohir Panggil Peneliti AstraZeneca asal Indonesia untuk Pulang, PKS: Kurangi Gimmick

Menteri BUMN Erick Thohir ingin memulangkan Peneliti AstraZeneca asal Indonesia, Indra Rudiansyah. PKS beri kritik: Kurangi Gimmick.

Penulis: Shella Latifa A
dok.
Menteri BUMN merangkap Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir saat menyambut kedatangan vaksin di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (31/5/2021). - Menteri BUMN Erick Thohir ingin memulangkan Peneliti AstraZeneca asal Indonesia, Indra Rudiansyah. PKS beri kritik: Kurangi Gimmick. 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS Mulyanto melontarkan kritikan kepada pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin memulangkan mahasiswa S3 asal Indonesia sekaligus peneliti vaksin AstraZeneca, Indra Rudiansyah untuk kembali ke dalam negeri.

Ia mengatakan, rencana memulangkan mahasiswa yang dikatakan Erick Thohir ini tidak lebih dari sekedar gimmick.

Menurutnya, hal itu tak akan berdampak dengan upaya penanggulangan Covid-19 di dalam negeri.

"Persoalan kita hari ini bukan kekurangan tenaga peneliti, tapi kekurangan anggaran dan fasilitas penunjang untuk riset."

"Percuma mereka dipanggil pulang kalau dukungan fasilitas dan pendanaan riset belum memadai."

Baca juga: Percepat Herd Immunity, Polri-TNI Gelar Vaksinasi Massal di Samosir

"Hasilnya akan sama saja,” kata Mulyanto, dikutip dari laman dpr.go.id, Senin (26/7/2021).

Lanjut Mulyanto, saat ini Indonesia sudah punya banyak peneliti yang mumpuni.

Namun, yang menjadi masalah, menurut politisi PKS ini, adalah dari sisi pemerintah.

"Kemampuan peneliti dalam negeri sekarang sudah sangat memadai."

"Masalahnya pemerintah masih setengah hati dalam membangun ekosistem ristek nasional," ujar dia.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. (Andri/Man (dpr.go.id))

Baca juga: PPKM Diperpanjang hingga 2 Agustus, Ini Daftar Wilayah Terbaru PPKM Level 3 dan 4 di Jawa-Bali

Mantan Sekretaris Kemenristek ini juga menyeroti pengelolaan bidang riset di Indonesia yang dinilai masih belum optimal.

Apalagi saat ini Kementerian Riset dan Teknologi dibubarkan, diganti dengan lembaga setingkat badan.

Kemudian lembaga riset prestius seperti BPPT, LIPI, BATAN, dan LAPAN akan dilebur ke dalam BRIN

"Belum lagi soal anggaran dan fasilitas penelitian, sangat miris kita melihatnya."

"Masa anggaran buzzer lebih besar daripada anggaran riset vaksin. Padahal hasil vaksin lebih diperlukan rakyat daripada hasil kerja buzzer."

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Mendagri Minta Pemda Jalin Koordinasi dengan Ormas dan Tokoh Masyarakat

Menteri BUMN merangkap Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir saat menyambut kedatangan vaksin di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (31/5/2021).
Menteri BUMN merangkap Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir saat menyambut kedatangan vaksin di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (31/5/2021). (dok.)

"Bagaimana mungkin riset kita bersaing dengan negara lain kalau ekosistem ristek semakin merosot," lanjutnya.

Doktor nuklir lulusan Tokyo Institute of Tehcnology ini pun meminta pemerintah fokus menanggulangi pandemi ini berdasarkan hasil kajian ilmiah para ahli peneliti (scientific based).

"Ajak para peneliti untuk merumuskan upaya terpadu untuk menanggulangi masalah ini, alias Jangan terlalu banyak gimmick yang hanya tebar pesona," ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga mendesak pemerintah untuk mempercepat riset dan produksi vaksin Merah Putih yang dimotori Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Bantuan MUI Beri Pemahaman ke Masyarakat Soal Vaksin Covid-19 

Diketahui sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir sempat meminta peneliti vaksin AstraZeneca asal Indonesia, Indra Rudiansyah untuk pulang dan mengembangkan vaksin Merah Putih.

"Rencana kapan balik? Mudah-mudahan ketika balik bisa bantu Indonesia."

"Kenapa? Karena vaksin ini penting tidak hanya Covid, tapi basic seperti malaria, TBC (Indonesia) tertinggi di dunia."

"R&D kita kurang kalau boleh jujur," ucap Erick, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (24/7/2021).

Mahasiswa asal Indonesia, Indra Rudiansyah menjadi salah satu sosok di balik terciptanya vaksin AstraZeneca yang kini digunakan di tanah air untuk melawan Covid-19.
Mahasiswa asal Indonesia, Indra Rudiansyah menjadi salah satu sosok di balik terciptanya vaksin AstraZeneca yang kini digunakan di tanah air untuk melawan Covid-19. (Kompascom Reporter on Location)

Menteri BUMN ini berharap Indra nantinya dapat menerpakan tehnik pembuatan vaksin AstraZeneca yakni viral vector untuk vaksin buatan dalam negeri.

Tentunya, hal itu dilakukan setelah Indra menyelesaikan studinya di Oxford.

"Saya harap Indra, nomor 1 selesaikan di Oxford. Kamu sudah punya pengalaman viral factor yang di Indonesia BioFarma masih menggunakan inactivated virus."

"Nah, dengan viral vector ini, coba kita lihat sistem produksinya sudah siap dan siapa tahu bisa untuk mengembangkan vaksin Merah Putih," lanjutnya.

Baca berita soal virus corona lainnya

(Tribunnews.com/ Shella Latifa)(Kompas TV/Sadryna Evanalia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved