Virus Corona
Hari ini, 1.500 Relawan Medis dan Non-Medis Turut Terlibat dalam Agenda Vaksinasi yang Digelar TNI
Mabes TNI menggelar agenda serbuan vaksinasi massal untuk masyarakat yang dilakukan di dua titik berbeda
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes TNI menggelar agenda serbuan vaksinasi massal untuk masyarakat yang dilakukan di dua titik berbeda yakni di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan dan Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Agenda serbuan vaksinasi massal ini dilakukan pada hari ini Minggu (11/7/2021) dengan menargetkan 50 ribu masyarakat mendapatkan vaksin.
Baca juga: Periksa dan Unduh Sertifikat Vaksinasi Covid-19 di pedulilindungi.id, Ini Caranya
Kabid Yankesin Puskes TNI Kolonel Laut (K) Dokter RM Tjahja Nurrobi mengatakan untuk menyukseskan gerakan vaksinasi ini, pihaknya turut melibatkan setidaknya 1.500 relawan yang merupakan tenaga medis dan non-medis.
"Untuk hari ini kita mengundang sekitar 1.500 relawan baik itu tenaga kesehatan (nakes) maupun non-nakes," kata Nurrobi kepada Tribunnewscom di Kompleks GBK, Minggu (11/7/2021).
Dalam tanggung jawabnya, relawan nakes memiliki tugas untuk melakukan pengukuran tensi darah hingga penyuntikkan vaksin.
Baca juga: Gelar Serbuan Vaksinasi Massal, TNI Targetkan 50 Ribu Orang Mendapatkan Vaksin Hari ini
Sedangkan, untuk relawan non-nakes memiliki tugas untuk keperluan administrasi, baik untuk mencatat jumlah orang yang sudah divaksin, atau keperluan pendaftaran.
"Untuk nakes mereka yang melaksanakan skrining mengukur tensi dan juga menyuntikkan vaksin sedangkan yang non-nakes mereka yang menginput data ke dalam tiket elektronik, semua totalnya ada 1500," tutur Nurrobi.
Nurrobi menyebut, keseluruhan jumlah relawan itu terbagi menjadi dua, untuk di GBK diturunkan sebanyak 1.000 relawan dan 500 relawan lainnya diturunkan untuk vaksinasi di Jiexpo Kemayoran.
Baca juga: Mulai Besok, Kimia Farma Bisa Layani Vaksinasi Covid-19 Berbayar di 8 Klinik, Ini Cara Daftarnya
Dalam penerapannya, mereka akan dibagi menjadi dua shift sistem waktu kerja, yakni pagi hingga siang hari, dan siang hingga sore hari.
"Ini kita sudah mulai dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore nanti, jadi mereka (relawan) akan dibagi-bagi waktunya," imbuh Nurrobi.
Diberitakan sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) merekrut ribuan relawan medis dan nonmedis untuk menjadi vaksinator dan petugas administrasi dalam program serbuan vaksinasi guna mengejar target 70% herd immunity.
Para relawan tersebut berasal dari berbagai lapisan masyarakat di antaranya dokter, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, pelajar, karang taruna dan sebagainya di Jabodetabek.
Rekrutmen tersebut digelar di Aula Satpamwal, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur pada Sabtu (10/7/2021)
Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen Madsuni menyampaikan perekrutan tersebut merupakan perintah langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto guna mencapai target herd immunity warga DKI Jakarta dan sekitarnya yang berusia 12 tahun ke atas tercapai di atas 70 persen sebelum 17 Agustus 2021.
“Untuk itu kita membutuhkan 3.000 lebih tenaga tambahan dari relawan, baik itu tenaga kesehatan maupun tenaga administrasi. Hari ini sedang dilaksanakan pendaftaran yang sudah kita umumkan kepada mitra dan masyarakat untuk mendaftar menjadi sukarelawan,” kata Madsuni dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Sabtu (10/7/2021).
Madsuni juga mengatakan bahwa para relawan tersebut nantinya akan dikoordinir oleh Pusat Kesehatan (Puskes) TNI dalam kegiatan-kegiatan serbuan vaksinasi yang diselenggarakan TNI dan instansi terkait lainnya di seputaran Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Madsuni kebutuhan relawan yang direkrut TNI jumlahnya cukup banyak karena selain relawan dari lembaga pendidikan TNI ada pula relawan-relawan yang sudah dikoordinir dan ditugaskan di rumah sakit.
“Saat ini yang kita rekrut dari berbagai kalangan ada yang sifatnya dari tenaga kesehatan namun ada syaratnya seperti mahasiswa kedokteran semester terakhir atau tahun terakhir dan juga dari akademi perawat dan yang lainnya,” kata Madsuni.
Sedangkan untuk tenaga administrasi, kata dia, lebih bersifat umum karena tugasnya untuk administrasi, registrasi, dan juga untuk kegiatan-kegiatan non medis.