Selasa, 7 Oktober 2025

Indonesia Penghasil Limbah Plastik Terbesar Kedua, Milenial Diajak Memilah Sampah dari Rumah

Septriana Tangkary menyampaikan bahwa persoalan sampah bukan masalah sederhana di Indonesia. 

HO/Tangkap Layar
Direktur Informasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary dalam Creativetalks Pojok Literasi Cintai Lingkungan disiarkan secara daring, Jumat (23/2/2021). Dia menyampaikan persoalan sampah bukan masalah sederhana di Indonesia. 

Reynas Abdila/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak milenial untuk peduli terhadap lingkungan dengan memilah sampah dari rumah.

Direktur Informasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary menyampaikan bahwa persoalan sampah bukan masalah sederhana di Indonesia. 

“Anak-anak muda sekarang harus segera take action untuk turut serta melakukan pengelolaan sampah, apalagi saat ini Indonesia merupakan negara penghasil limbah plastik terbesar kedua di dunia," kata Septriana dalam Creativetalks Pojok Literasi Cintai Lingkungan disiarkan secara daring, Jumat (23/2/2021).

Baca juga: Kang Emil : 60 Ton Sampah Botol Plastik dari Bali Dikirim ke di Padalarang Dijadikan Botol Mineral

Septriana juga mengimbau generasi milenial memanfaatkan jaringan internet  dengan berbelanja barang-barang hasil karya produsen lokal akan turut menggerakkan UMKM. 

"Kita bisa turut memasarkan hasil kreasi kita melalui berbagai marketplace yang ada," kata Septry. 

Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenko Marves Rofi Alhanif menjelaskan potret persoalan sampah yang ada di Indonesia bisa digambarkan, sampah yang dikelola sebesar 2 juta ton, sedangkan sampah yang tidak terkelola sebesar 4,2 juta ton. 

Hal ini sangat meresahkan, karena sampah-sampah ini sebagian besar berakhir di laut. 

"Masalah sampah merupakan tanggung jawab semua orang, karena semua orang turut andil dalam membuang sampah," jelas Rofi. 

Selanjutnya Pengelola Bank Sampah Vida Bekasi Nia Kurniasih bercerita tentang Program Bank Sampah Vida Bekasi antara lain program tabungan regular, pendidikan, hari raya, dan sosial. 

Rencana program kami ke depan adalah pemilihan duta sampah yang dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. 

"Bank Sampah menjadi salah satu solusi pengurangan volume sampah ke TPA. Harapan kami, nantinya anak-anak muda ini dapat menjadi regenerasi yang nantinya dapat menggantikan kami untuk mengelola Bank Sampah Vida Bekasi, agar pengelolaan sampah di lingkungan kami bisa terus berjalan," kata Nia. 

Sementara itu Chapter Leader Trash Hero Jakarta, I Gusti Krishna Aditama mengajak generasi muda untuk turut membersihkan sampah.

"Membakar sampah dianggap berbahaya, karena pembakaran sampah dapat melepaskan gas beracun seperti dioxins. Apabila terhirup, dioxins tidak akan bisa keluar dari tubuh kita, jika terakumulasi dalam waktu lama, maka dapat menimbulkan penyakit berbahaya seperti kanker," tutur Krisna.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved