Selasa, 7 Oktober 2025

Selama Setahun Kemensos Fasilitasi Rehabilitasi Fisik Adul, Penyandang Disabilitas Asal Sukabumi

Kementerian Sosial memberikan bantuan lanjutan terhadap bocah penyandang disabilitas fisik Mukhlis Abdul Kholik atau Adul di Sukabumi, Jawa Barat.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Kementerian Sosial memberikan bantuan lanjutan terhadap bocah penyandang disabilitas fisik Mukhlis Abdul Kholik atau Adul di Sukabumi, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial memberikan bantuan lanjutan terhadap bocah penyandang disabilitas fisik Mukhlis Abdul Kholik atau Adul di Sukabumi, Jawa Barat.

Kemensos memfasilitasi melalui dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) dengan proses rekonstruksi dan rehabilitasi fisik siswa kelas 5 SD ini selama satu tahun.

Sebelumnya UPT Kemensos yakni Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental Phala Martha Sukabumi telah melakukan asesmen awal terhadap anak yang kerap disapa Adul ini.

Berdasarkan asesmen awal, tim Balai Phala Martha berkoordinasi dengan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Prof Dr Soeharso di Surakarta yang menangani penyandang disabilitas fisik dan membuat serta menyediakan alat bantu bagi penyandang disabilitas.

Tim respon kasus Balai Besar Soeharso yang terdiri dari fisioterapis Wahyu Ambarwati Utari, ortosis Protesis Praba Herlambang dan penyuluh sosial Ahli Muda Rina Setyawati mengunjungi Adul untuk melakukan asesmen fisik dan melakukan rontgen di Rumah Sakit Kartika Sukabumi.

Kementerian Sosial memberikan bantuan lanjutan terhadap bocah penyandang disabilitas fisik Mukhlis Abdul Kholik atau Adul di Sukabumi, Jawa Barat.
Kementerian Sosial memberikan bantuan lanjutan terhadap bocah penyandang disabilitas fisik Mukhlis Abdul Kholik atau Adul di Sukabumi, Jawa Barat. (Istimewa)

"Asesmen fisik meliputi pengecekan pada bagian-bagian tubuh Adul terutama pada bagian panggul dan pinggul," kata fisioterapis Balai Besar Soeharso, Wahyu, melalui keterangan tertulis, Senin (22/3/2021).

Setelah melakukan asesmen fisik, tim respon kasus membawa Adul ke rumah sakit untuk melihat bagian-bagian tubuhnya melalui rontgen anatomi.

"Tindakan ini bertujuan untuk melihat struktur tubuh dari Adul," ucap Wahyu.

Selanjutnya, tim respon kasus memberikan gambaran hasil asesmen fisik Adul kepada orang tuanya, Dadan Hamdani dan Pipin.

Berdasarkan keterangan dari spesialis ortopedi, ternyata tulang paha Adul tidak terbentuk dan pergelangan kaki kanan menapak pada punggung kaki.

Baca juga: Risma: Kemensos Bakal Salurkan Ratusan Kursi Roda Modifikasi untuk Penyandang Disabilitas

Baca juga: Kemensos Segera Salurkan 600 Kursi Roda Modifikasi untuk Penyandang Disabilitas

Tindakan yang disarankan adalah merekonstruksi kedua telapak kaki agar posisi menapak penuh. Selanjutnya kaki kiri diberikan ortose agar tinggi kedua kaki sama.

"Dokter menyampaikan bahwa proses rekonstruksi dan rehabilitasi fisik ini memerlukan waktu kurang lebih satu tahun," ungkap Wahyu.

Selain itu, hasil pemeriksaan fisik Adul pada mulutnya terdapat kelainan, yaitu rahang atas yang tidak menutup sempurna. Hal ini menyebabkan suara sengau.

"Untuk penanganan kelainan tersebut memerlukan konsultasi dokter spesialis bedah mulut," kata Wahyu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved