Roy Suryo Beri Tips Aman Bermedia Sosial bagi Netizen: Tak Perlu Takut, tapi Jangan Ngawur
Pakar telematika KRMT Roy Suryo mengungkapkan sejumlah tips agar aman bermedia sosial. Terlebih, telah adanya tim virtual police yang mengawasi.
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Telematika, KRMT Roy Suryo mengungkapkan sejumlah tips agar aman bermedia sosial.
Terlebih, telah adanya tim virtual police dari kepolisian yang memantau aktivitas netizen atau warganet.
Roy Suryo menilai masyarakat tak perlu takut bermedia sosial.
"Masyarakat tidak perlu takut (bermedia sosial), hanya saja memang harus hati-hati," ungkap Roy Suryo dalam program diskusi Overview Tribunnews.com, Kamis (18/3/2021).

Baca juga: Netizen Pengolok Gibran di Medsos Ditindak Polisi, Roy Suryo: Berlebihan, Bukan Tugas Kepolisian
Harus Ada Fakta dan Data
Roy Suryo menyebut, netizen harus berbicara didasari dengan data atau fakta.
"Jangan ngawur itu betul, kalau mau menyampaikan sesuatu, harus ada fakta harus ada datanya," ungkap Roy Suryo.
Komentar atau unggahan, sebisa mungkin dapat mengarahkan pada sebuah data maupun kejadian nyata.
"Jangan dianggap seolah-olah statement pribadi yang tidak me-reffer data apapun," ucapnya.
Hal itu yang dijadikan pedoman Roy Suryo dalam mengunggah konten di media sosial.
"Yang saya sampaikan biasanya terkait dengan fakta, data, kadang ada hasil penelitian yang saya quote, tidak sembarang," ungkap Roy Suryo.
Baca juga: VIRAL TikTok Pria Meniru Gaya Dr Zakir Naik, Noval Turun: Saya Berharap Bisa Bertemu Beliau
Hindari Sebar Hoaks

Kemudian, Roy Suryo juga menyarankan agar netizen jangan sampai menyebar informasi yang tidak benar.
"Hoaks juga nggak boleh, jangan sampai kita tidak menebar info yang tidak benar," ungkapnya.
Informasi yang didapat, kata Roy Suryo, harus dipastikan dulu kebenarannya.
Baca juga: Gara-gara Video TikTok, Siswi SMA Diduga Dilecehkan Oknum Guru, Pulang Sekolah Menangis
Jangan Mudah Percaya Capture Berita
Lebih lanjut, untuk menghindari salah menyebarkan informasi, Roy Suryo berpesan agar tidak mudah percaya dengan capture berita.
Roy Suryo menyebut, banyak beredar capture berita yang judul atau kata-kata di dalamnya telah diedit.
"Ada juga orang yang suka mengubah berita, dia meng-capture berita, terus kata-katanya diganti. Nah itu yang nggak boleh," ungkapnya.

Baca juga: Pengawas Media Rusia Minta Twitter Hapus Akun Outlet Berita Oposisi Kremlin
Sehingga, kata Roy Suryo, saat mendapat capture berita, harus mencari terlebih dahulu berita tersebut dan membukanya.
"Tanya dulu link-nya mana, URL-nya mana, supaya kita bisa mengklik, kita lihat bener apa enggak," ujar Roy Suryo.
Roy Suryo berpesan agar tak hanya percaya terhadap judul berita, melainkan benar-benar membaca isinya.
"Banyak situs yang melakukan klik bait, judulnya heboh, supaya banyak yang meng-klik, tapi isinya nggak kaya gitu," ungkapnya.
Pada intinya, Roy Suryo berpesan agar berhati-hati dan bijaksana dalam bermedia sosial.
"Sama seperti pesan Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika), saring sebelum sharing," kata Roy Suryo.
Simak program Obrolan Virtual OVERVIEW- "Virtual Police: Ber-Medsos Tak Bisa Bebas Lagi?"
Artikel lainnya tentang Roy Suryo.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)