Penanganan Covid
Siti Rumende, Lansia Tertua Berusia 99 Tahun Percaya Vaksinasi Cara untuk Bisa ke Luar dari Pandemi
Siti mempercayai vaksinasi adalah cara untuk bisa keluar dari pandemi, selain tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.
Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan Trisa Wahjuni Putri, mengatakan vaksinasi Covid-19 massal untuk lansia akan berlangsung selama 4 bulan.
"Target vaksinasi lansia tiap hari ditargetkan 1000. Ini (vaksinasi massal) dimulai hari Senin tanggal 1 Maret 2021. Hari ini hari kelima Insya Allah akan berlangsung sampai 4 bulan kedepan," kata Trisa.
Pemerintah menargetkan, 21,5 juta orang lansia akan menerima vaksin Covid-19 Coronavac dengan interval waktu 28 hari.
Dalam pelaksanaan vaksinasi pada kelompok lansia ini terdapat prosedur berbeda dan spesifik dalam melakukan vaksinasi.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Bagi PTK Pendidikan Tinggi Bantu Akselerasi Persiapan Perkuliahan Tatap Muka
Baca juga: AP II Mulai Program Vaksinasi Covid-19 bagi 20.000 Karyawan dan Staf di 20 Bandara
Selain interval penyuntikan, ada tahapan lain yang diberlakukan, yakni tekanan darah dan suhu, sama dengan kategori lain, yaitu suhunya mesti 37,5 derajat celcius ke bawah dan tekanan darahnya tidak boleh lebih dari 180/110 mmHg.
Kemudian, ditambah dengan wawancara sebelum dilakukan penyuntikan kepada lansia, sebagai wujud kehati-hatian.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:
Apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?
Apakah sering merasa kelelahan?
Apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
Apakah mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 - 200 meter?
Apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?
Jika ada tiga atau lebih yang dijawab ‘iya’ oleh calon penerima vaksin lansia, maka vaksin tidak dapat diberikan.
Calon penerima vaksinasi diharapkan memberikan keterangan sesuai dengan kondisi sebenarnya, agar efek vaksin yang maksimal dan memperkecil risiko terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI yang serius.

Trisa mengungkapkan sejauh ini tidak banyak lansia yang batal divaksinasi, tidak sampai 5 persen dari total lansia yang divaksinasi.