Selasa, 30 September 2025

Gejolak di Partai Demokrat

Seluruh Ketua DPD Partai Demokrat Minta AHY Segera Pecat Kader Pengkhianat

Deklarasi para ketua DPD ini sekaligus menihilkan upaya melakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan PD (GPKPD) menggelar kongres luar biasa (KLB)

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seluruh Ketua DPD Partai Demokrat (PD) yang berjumlah 34 orang kompak meminta agar segelintir kader yang berkhianat untuk dipecat.

Jajaran pimpinan DPD Demokrat, mendukung penuh kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Seruan ini disampaikan secara serempak dalam pernyataan bersama yang dibacakan Ketua DPD PD Sulawesi Selatan, Ni’matullah didampingi para ketua DPD di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/2/2021).

"Kami bertekad untuk melawan para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat, termasuk meminta DPP untuk melakukan pemecatan terhadap kader yang berkhianat," kata Ni’matullah dalam keterangannya, Rabu (24/2/2021).

Poin pernyataan sikap lainnya yakni, komitmen untuk patuh dan tunduk terhadap konstitusi PD.

AHY menjadi ketua umum berdasarkan hasil Kongres V PD pada 15 Maret 2020. Kepengurusan AHY pun telah disahkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Baca juga: SBY Ungkap Dituduh Tunggangi-Danai Aksi 212 oleh Petinggi Berbintang Empat 

Jajaran DPD PD juga bertekad untuk membangun dan membesarkan PD yang sedang bangkit dan diterima publik.

"Sebagai partai yang senantiasa memperjuangkan harapan rakyat," ucap Ni'matullah.

Deklarasi para ketua DPD ini sekaligus menihilkan upaya melakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan PD (GPKPD) menggelar kongres luar biasa (KLB).

Sebab dalam AD/ART PD, KLB hanya bisa dilaksanakan antara lain dengan persetujuan 2/3 ketua DPD sebagai pemilik suara.

Para Ketua DPD ini berkumpul mendengarkan paparan dan arahan dari AHY serta dari Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan dilakukan dengan prosedur kesehatan yang ketat.

Sementara itu, AHY membeberkan kronologi upaya pengambilalihan paksa kepemimpinan DPP PD yang ternyata sudah dimulai sejak awal Januari 2021.

Segelintir kader dan mantan kader yang berkhianat membujuk para ketua DPD, DPC dan sejumlah kader untuk bergabung menumbangkan AHY.

Baca juga: SBY Buka Suara soal Upaya Kudeta di Demokrat: Bersumpah hingga Terang-terangan Sebut Nama Moeldoko

Menurut AHY, isu-isu yang dipakai ternyata hoaks.

Saat ini tren elektabilitas PD dan AHY mengalami peningkatan. Soliditas dari pengurus serta kader dari berbagai daerah, maupun dukungan dari publik kian menguat.

Sementara itu, SBY menegaskan PD tidak untuk “dijual”.

"Partai Demokrat is not for sale," kata SBY seraya mengapresiasi langkah cepat dan tepat dari AHY serta jajaran pengurus partai.

Meski begitu, SBY mengingatkan gangguan dan serangan pasti akan terus terjadi, seiring makin meningkatnya elektabilitas dan dukungan publik.

AHY menutup pertemuan dengan menginstruksikan seluruh jajaran pengurus dan kader untuk menguatkan soliditas serta melawan upaya-upaya pengambilalihan kepemimpinan partai.

"Tunjukkan bahwa masalah yang sekarang PD hadapi ini merupakan ancaman serius terhadap kehidupan demokrasi di Indonesia," ucap AHY.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan