Senin, 6 Oktober 2025

Gejolak di Partai Demokrat

Moeldoko Sebut Nama Luhut saat Ditanya Soal Kudeta Demokrat, Rocky Gerung: Cari Pelindung

Rocky Gerung sebut Moeldoko mencari perlindungan saat menyebut nama Menko Luhut Pandjaitan ketika ditanya soal tudingan akan kudeta Partai Demokrat.

Penulis: Shella Latifa A
Kolase Foto
Rocky Gerung sebut Moeldoko mencari perlindungan saat menyebut nama Menko Luhut Pandjaitan ketika ditanya soal tudingan akan kudeta Partai Demokrat. 

TRIBUNNEWS.COM -  Kepala Staf Presiden Moeldoko sebut nama Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan ketika ditanyai awak media soal kudeta Partai Demokrat pada konferensi persnya, Rabu (3/2/2021).

Pada saat itu, Moeldoko mengatakan Luhut pernah didatangi oleh orang-orang Partai Demokrat.

Momen Moeldoko menyebut Luhut ini mendapat sorotan dari pengamat politik Rocky Gerung.

Menurut Rocky, sikap Moeldoko ini dapat dimaknai sebagai upaya mencari perlindungan.

"Pak Moeldoko ini berupaya untuk cari pelindung, tapi caranya itu anakronis, kalau istilahnya," tutur Rocky pada kanal YouTube-nya, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: UPDATE Tuduhan Kudeta di Demokrat: Sikap Istana soal Surat AHY, Moeldoko Klaim Tak Punya Kekuatan

Baca juga: Pemerintah Terbitkan SKB 3 Menteri soal Seragam Sekolah Beratribut Agama, Ada Sanksi untuk Pelanggar

Rocky menuturkan, persoalan pertemuan Moeldoko dengan Luhut merupahan dua hal yang berbeda.

"Bahwa itu persoalan lain dengan maksud yang lain, karena itu jangan terlalu banyak cari-cari alibi Pak Moeldoko," lanjutnya.

"Itu sama seperti orang membandingkan nyolong, sana nyolong."

"Iya, tapi itu nyolong mangga. Lain sama nyolong duren. Baunya beda, ini bau duren bukan bau mangga. Kira-kira begitu," pendapat Rocky.

Rocky Gerung
Rocky Gerung (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca juga: Moeldoko Sindir AHY: Dipilih Aklamasi Kenapa Takut Ya?

Baca juga: Dituding Bikin Posko Kudeta, Moeldoko Peringatkan Demokrat Tidak Tembak Kanan-kiri

Sebelumnya, Rocky menjelaskan, ucapan Moeldoko yang menyebut Luhut pernah didatangi orang Partai Demokrat ini tak ada hubungannya dengan persoalan kudeta.

"Ingin nyari patron (pelindung), supaya bebannya enggak terlalu berat. Maka, sebagian dilimpahkan kepada pak Luhut."

"Pak Luhut nanggapin, ini gila apa, masa gue bagian yang terbuka pada waktu itu, sekarang seolah-olah gue menyingkir Partai Demokrat. Itu kan urusan tahun berapa ?," kata Rocky.

"Ya enggak ada hubungannya dengan kudeta, ya orang ngadu-ngadu aja, pak Luhut kan tidak melibatkan diri pada proyek kudeta Partai Demokrat," tambahnya.

Baca juga: Dikaitkan dengan Gerakan Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko: Jangan Berlebihanlah

Rocky melihat ada persoalan besar dalam dinamika politik Partai Demokrat.

Mengingat beberapa waktu lalu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menyuarakan langsung ke publik perihal ada rencana kudeta padanya.

"Tapi ini AHY langsung bikin koferensi pers, artinya ada skala persoalan yang luar biasa besar," lanjutnya.

Blak-blakan Jawab Tudingan AHY Soal Kudeta Demokrat, Moeldoko Sempat Singgung Nama Luhut

Diberitakan sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kembali blak-blakan menjawab tudingan Partai Demokrat soal upaya menggoyang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi ketua umum.

Moeldoko melakukan konferensi pers di kediamannya, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (3/2/2021) dalam menjawab tudingan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko tidak membantah dirinya pernah beberapa kali bertemu dengan anggota dan eks anggota Partai Demokrat.

Tempat pertemuannya pun beragam, mulai di rumah hingga hotel.

Baca juga: Moeldoko Akui Pertemuannya dengan Anggota dan Eks Anggota Demokrat Berlangsung di Hotel dan Rumah

Baca juga:
 Pendiri hingga 4 Faksi Demokrat Terang-terangan Jemput Moeldoko untuk Pimpin Partai, Bak SBY Dulu

"Beberapa kali loh masanya. Ya ada di hotel ada di mana-mana. Engga terlalu penting lah," kata Moeldoko.

Namun, dalam pertemuan tersebut Moeldoko mengaku dirinya dalam posisi pasif.

Dirinya mengaku diajak melakukan pertemuan, bukan mengajak.

"Intinya aku datang diajak ketemu wong saya biasa di kantor saya itu setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok di kantor saya," katanya.

Moeldoko heran mengapa pertemuan tersebut menjadi masalah.

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca juga: Tanggapi Tudingan AHY Terkait Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko: Kenapa Mesti Takut Dia?

Termasuk lokasi pertemuan yang digelar di hotel.

"Jadi apa yang salah? apa mau pertemuan di mana hak saya. ngapain ikut campur? gitu," katanya.

Moeldoko pun mengaku heran bila pertemuan dirinya dengan sejumlah politikus dan eks anggota Demokrat dipermasalahkan.

"Bingung juga saya ya orang ngopi ngopi kok bisa ramai begini. Apalagi ada yang grogi lagi. Saya itu ngopi-ngopi saja. Beberapa kali di sini (rumah) ya di luar biasa saya bicarakan," kata Moeldoko.

Moeldoko mengatakan tidak hanya dirinya yang didatangi pengurus dan mantan pengurus Demokrat tersebut.

Baca juga: Ferdinand Hutahaean: Saya Tak Percaya Moeldoko Terlibat Apalagi Jadi Sponsor Kudeta Partai Demokrat

Menurut dia Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah didatangi anggota dan mantan anggota Demokrat tersebut.

"Pak LBP juga pernah cerita sama saya. Saya juga didatangi oleh mereka mereka, saya juga sama. Tapi gak ribut begini," kata dia.

Moeldoko mengatakan permasalahan ditubuh partai Demokrat merupakan dinamika partai biasa.

Pengurus partai seharusnya tidak perlu takut, karena di Partai Demokrat ada Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono.

"Saya ini siapa sih. Saya ini apa biasa biasa aja. Di Demokrat ada pak SBY ada putranya mas AHY, apalagi dipilih secara aklamasi kenapa mesti takut ya . Kenapa mesti menanggapi seperti itu? Wong saya biasa biasa saja. Dinamika dalam sebuah parpol ya biasa ya seperti itu," katanya.

(Tribunnews.com/Shella/Adi Suhendi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved