Selasa, 7 Oktober 2025

Jokowi di CEO Forum 2021: Indonesia Setelah Pandemi Covid, dari Mobil Listrik Hingga Digital Economy

Presiden Jokowi tentang pandemi Covid-19, vaksinasi, dan ekonomi Indonesia setelah pandemi.

Penulis: Dahlan Dahi
Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 dalam program vaksinasi massal secara gratis di Indonesia, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2021) pagi. Vaksin yang disuntikkan kepada Presiden Jokowi adalah vaksin CoronaVac buatan Sinovac Life Science Co Ltd yang bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero). Sebelum disuntik vaksin, Presiden Jokowi terlebih dahulu melakukan pendaftaran dan verifikasi data, serta penapisan kesehatan, antara lain pengukuran suhu tubuh dan tekanan darah. Vaksinasi tersebut menjadi titik awal pelaksanaan vaksinasi nasional di Indonesia sebagai salah satu upaya penanganan pandemi Covid-19. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr 

"Mestinya (bisa) kelar sebelum setahun," kata Jokowi optimistis.

Untuk mempercepat proses vaksinasi, Jokowi mengakui pentingnya vaksinasi mandiri atau vaksinasi yang diselenggarakan oleh lembaga non-negara.

Gagasan vaksinasi mandiri muncul dari perusahaan untuk karyawannya.

Pemerintah sedang mengkaji kemungkinan ini, kata Jokowi, demi mempercepat proses vaksinasi.

Biayanya ditanggung perusahaan, tapi mungkin tempatnya berbeda dari lokasi vaksinasi pemerintah dan merek vaksinnya pun berbeda, kata Jokowi.

Di tengah kesulitan mengelola pandemi Covid-19, Jokowi melihat terbuka peluang di sektor komoditas.

"Harga CPO, karet, dan batubara naik," ujarnya.

Jangka Menengah

Pada jangka menengah, menurut Jokowi, pandemi Covid-19 mengubah secara mendasar kehidupan manusia.

Akan ada protokol baru yang mengatur hampir semua sendi kehidupan.

"Naik pesawat, makan di restoran, masuk mall.... semua akan memakai protokol baru," tutur Jokowi.

Jokowi melihat ada beberapa sektor industri yang akan bertahan seperti pangan, farmasi, rumah sakit, teknologi, jasa keuangan dan pendidikan.

Tantangan Indonesia, kata Presiden Jokowi, adalah bagaimana mengatasi komoditas impor yang sebenarnya bisa diproduksi di dalam negeri seperti gula, jagung, dan bawang putih.

Sektor farmasi termasuk yang masih menggantungkan diri pada impor, sekitar 80-90 persen.

Di bidang teknologi, Presiden Jokowi melihat Indonesia memiliki peluang yang besar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved