Selasa, 7 Oktober 2025

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Duka Jokowi untuk Korban Sriwijaya Air SJ 182, Terus Pantau Perkembangan Pencarian dan Evakuasi

Jokowi telah menginstruksikan Menhub beserta jajaran terkait seperti Basarnas dan TNI maupun Polri untuk mepercepat proses evakuasi kepada korban.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas mengidentifikasi kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Kotak Hitam

Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) Marsekal Muda Henri Alfiandi mengaku optimistis black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 segera bisa ditemukan.

Henri juga meminta doa agar lokasi titik jatuhnya pesawat tersebut bisa ditemukan sehingga bisa segera dilakukan evakuasi.

"Saya optimis ini dapat segera cepat stakeholder ataupun satuan lain bisa segera menemukan khususnya di laut yang memiliki alat sonar. Kita doakan bersama black box sudah bisa ditemukan dengan cepat dan bisa segera menemukan titiknya. Hingga evakuasi korban dapat segera ditemukan," kata Henri.

Henri mengaku telah melihat anomali warna permukaan laut di Selatan Pulau Laki Kepulauan Seribu saat mencari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh.

Hasil temuan tersebut, kata Henri, juga telah dilaporkan kepada Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono.

Henri mengatakan anomali yang berupa perbedaan warna permukaan laut tersebut saat melakukan pencarian pesawat tersebut dari atas helikopter Caracal yang ditumpanginya.

Menurut Henri anomali tersebut terlihat sangat luas.

Ia menduga apa yang dihatnya tersebut merupakan bahan bakar atau avtur milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

"Kita bisa melihat adanya anomali perubahan atau kontras warna permukaaan laut. Saya berasumsi, bahwa itu adalah tumpahan minyak. Sangat jelas sekali. Anomali perubahan kontras itu dan luas sekali jangkauannya karena (sudah) kurang lebih 18 jam," kata Henri.

Selain itu, kata Henri, ia juga melihat adanya sebaran serpihan yang diduga bagian dari pesawat tersebut.

"Bisa saja 'sampah' itu apakah sampah laut atau bagian dari itu (pesawat)," kata Henri.(Tribun Network/gta/mam/yud/wly)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved