Senin, 29 September 2025

Ketua KPK: Kepedulian Masyarakat Penting Agar Tak Terlibat Korupsi

Firli menyatakan, dalam membersihkan praktek korupsi pihaknya ingin meningkatkan rasa kepedulian antikorupsi kepada masyarakat.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua KPK Firli Bahuri 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyatakan, dalam membersihkan praktek korupsi pihaknya ingin meningkatkan rasa kepedulian antikorupsi kepada masyarakat.

Hal ini sesuai dengan visi KPK 2019-2023 "Bersama Masyarakat Menurunkan Tingkat Korupsi untuk Mewujudkan Indonesia Maju".

Demikian disampaikan Firli saat menyampaikan sambutan dalam puncak peringatan Hakordia 2020 yang mengambil tema "Membangun Kesadaran Seluruh Elemen Bangsa dalam Budaya Antikorupsi" di Gedung Penunjang KPK, Jakarta, Rabu (16/12/2020).

Baca juga: Ketua KPK Firli Bahuri Harap Hakordia Jadi Momentum Bangun Budaya Anti-Korupsi

"Masyarakat kita libatkan secara luas sehingga KPK menyusun strategi Pemberantasan korupsi dengan tiga pendekatan," kata Firli dalam sambutannya.

Menurut Firli, pendekatan pertama yang digaungkan pada periode kepemimpinannya di antaranya, pertama pendekatan pendidikan masyarakat.

Ia menjelaskan, pendekatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman akan bahaya korupsi.

"Sehingga diharapkan masyarakat tidak ingin melakukan korupsi atau terlibat dalam perkara-perkara korupsi," ujar Firli.

Kedua, pendekatan pencegahan. Menurut Firli, pendekatan ini dilakukan untuk memperbaiki sistem.

Sehingga diharapkan tidak ada peluang dan kesempatan untuk orang melakukan korupsi. 

Baca juga: Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo, Jadi OTT ke-4 KPK Era Firli Bahuri

"Yang ketiga pendekatan penindakan, pendekatan ini dilakukan dengan penegakan hukum yang tegas namun tetap akuntabel, profesional dan menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM). Dengan melalui pemidanaan badan, rampasan harta kekayaan para pelaku korupsi dan pengembalian kerugian negara, sehingga diharapkan timbul rasa takut dan kesadaran akan hukum serta tidak akan melakukan korupsi," kata Firli.

Oleh karena itu, Firli mengharapkan melalui gelaran Hakordia ini mampu membangun kesadaran dan tekad kuat segenap anak bangsa untuk terbebas dari perilaku korupsi.

"Kita perlu kerelaan yang luar biasa dari seluruh elemen bangsa, agar korupsi tidak lagi dianggap sebagai budaya. Tetapi korupsi kita jadikan sebagai bahaya laten yang dapat mengganggu terwujudnya tujuan negara," ujar Firli.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan