Kamis, 2 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2020

Mahfud MD: Partisipasi Pilkada Serentak 2020 Capai 75,83%, Lebih Tinggi dari 2015

Menko Polhukam Mahfud MD menyebut partisipasi pemilih di Pilkada Serentak 2020 lebih tinggi dibanding Pilkada Serentak 2015 silam.

Editor: Gigih
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Menko Polhukam Mahfud MD menyebut partisipasi pemilih di Pilkada Serentak 2020 lebih tinggi dibanding Pilkada Serentak 2015 silam. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut partisipasi pemilih di Pilkada Serentak 2020 lebih tinggi dibanding Pilkada Serentak 2015 silam.

Hal itu diungkapkan Mahfud MD dalam konferensi pers, Senin (14/12/2020).

"Tingkat partisipasi, alhamdulillah, dulu Pilkada Serentak 2015 itu 69,02 persen."

"Sekarang naik menjadi 75,83 persen, jauh lebih tinggi dari partisipasi Pemilu di Amerika Serikat," ungkap Mahfud MD dilansir Kompas TV.

Baca juga: Pilkada Usai, Komisi II DPR: Tanggalkan Perbedaan dan Perkuat Persatuan

Mahfud MD mengungkapkan rasa syukur atas berlangsungnya Pilkada Serentak 2020 dengan aman.

"Kami bersyukur alhamdulillah berhasil mengatasi kekhawatiran, kecemasan, yang dulu muncul ketika Pilkada Serentak dilaksanakan di suasana (pandemi) Covid-19," ungkapnya.

Mahfud MD menyebut, banyak yang mengusulkan untuk menunda pelaksanaan Pilkada tahun ini.

"Banyak sekali usul agar Pilkada ditunda, sampai kapan tidak tahu, pokoknya ditunda."

"Karena kalau diadakan, katanya, akan menjadi klaster Covid-19," ujarnya.

Baca juga: PBNU, Muhammadiyah sampai MUI Apresiasi Pilkada Aman dan Lancar

Bahkan, kata Mahfud MD, ada yang menghitung akan ada penularan Covid-19 pada 3,2 juta orang.

"Semua saran kita tampung, kita adakan protokol kesehatan, dan alhamdulillah belum ada kasus Pilkada menjadi klaster baru," ungkap Mahfud MD.

Mahfud MD berpesan kepada seluruh pihak untuk tetap menjaga protokol kesehatan di tahapan Pilkada yang masih berlangsung."Tahapan masih akan terus berlangsung, kami bersepakat supaya KPU, Bawaslu, Forkompimda terus bekerja agar tetap tertib, sampai perhitungan selesai, sampai nanti apabila ada yang ingin maju ke Mahkamah Konstitusi," ungkapnya.

Baca juga: Hasil Pilkada Jawa Tengah 2020 Senin (14/12) Pagi: Gibran Raih Suara 86,6 % di Solo

Diapresiasi

Sementara itu sejumlah pihak mengapresiasi gelaran Pilkada Serentak 2020 yang berlangsung pada Rabu, 9 Desember 2020 lalu.

Hal itu disampaikan oleh berbagai organisasi keagamaan berpengaruh di Indonesia seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait penyelenggaraan Pilkada Serentak.

Tahapan selanjutnya saat ini adalah penghitungan suara untuk menentukan pemimpin daerah di 270 wilayah penyelenggaraan Pilkada.

Pesta demokrasi itu dinilai berbagai pihak berjalan lancar, aman, dan tertib.

PBNU melalui surat pernyataannya yang ditandatangani Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, dan Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengapresiasi pelaksanaan Pilkada yang berjalan dengan aman dan lancar.

Pilkada yang menjunjung tinggi keamanan merupakan tradisi yang sangat baik untuk menjamin tumbuh kembangnya demokratisasi.

“Mengapresiasi seluruh elemen yang terlibat mulai dari peneyelenggaran dan juga pemilih yang telah berusaha semaksimal mungkin menjaga protokol kesehatan Pandemi Covid-19."

"Kita optimistis bahwa Pandemi ini akan segera berakhir dan sebagai bagian dari ikhtiar itu kita harus tetap disiplin mematuhi protokol yang berlaku,” katanya.

PBNU menghimbau agar tetap menjaga situasi, tidak gaduh dan menghormati hasil Pilkada yang masih dalam proses penghitungan yang dilakukan oleh KPU.

Sementara, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengungkapkan rasa syukurnya Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember 2020 berlangsung aman, tertib, dan lancar.

Meski demikian, Mu’ti berharap, usai Pilkada tidak akan terjadi lonjakan kasus baru Covid-19. “Dengan protokol kesehatan yang ketat, semoga tidak terjadi lonjakan Covid-19,” ujar Mu’ti dalam cuitannya di akun Twitter-nya, Kamis (10/12/2020).

Tak hanya itu, Mu’ti juga menyampaikan penghargaan kepada pihak penyelenggara yang telah bekerja keras dalam Pilkada kali ini. “Apresiasi kepada penyelenggara dan pelaksana Pilkada pemilu dari tingkat pusat sampai TPS,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang berbeda, Sekretaris Jenderal Amirsyah MUI Tambunan menyatakan gembira karena Pilkada serentak yang dilaksanakan 9 Desember lalu dalam situasi Pandemi Covid-19 itu, ternyata menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang begitu ketat.

"MUI memberikan apresiasi yang tinggi baik kepada penyelenggara Pilkada maupun masyarakat yang benar-benar menjaga kedisiplinan dan mengikuti semua imbauan pemerintah," ujar Amirsyah.

Sekjen MUI menyatakan, suksesnya pelaksanaan Pilkada serentak ini tidak lepas dari partisipasi semua pihak.

Oleh sebab itu sebagai bangsa yang besar mempunyai komitmen menjadi bangsa yang untuk pertama kali sejak 1945 mampu menyelenggarakan Pilkada dengan pemilih potensi suara sekitar 100 juta.

"Ini luar biasa dukungan masyarakat untuk suksesnya pelaksanaan Pilkada serentak," jelas Amirsyah.

Ia berharap kedepan pemerintah pusat maupun daerah agar terus meningkatkan kualitas demokrasi dari demokrasi yang bersifat prosedural kepada demokrasi substansil.

Artinya lanjut Sekjen MUI, pilkada harus mengutamakan penyelenggaraan yang jujur dan adil (jurdil) melalui penyelenggaraan pengawasan, pengamanan Pilkada bersama ormas dan masyarakat.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/FX Ismanto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved