Jumat, 3 Oktober 2025

Menlu Retno: Pandemi Ciptakan Tantangan Tambahan bagi Demokrasi

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bahwa pandemi saat ini menciptakan tantangan baru bagi demokrasi.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
Larasati Diah Utami/Tribunnews.com
Menlu Retno Marsudi di acara Bali Democracy Forum (BDF) 2020, Kamis (10/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, BALI -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bahwa pandemi saat ini menciptakan tantangan baru bagi demokrasi.

Pandemi menciptakan banyak batasan, termasuk untuk berkumpul secara masal dan penegakan protokol kesehatan yang dianggap sebagai orang mengekang kebebasan.

"Pembatasan sementara ini sangat diperlukan untuk mencegah potensi resiko," kata Menlu dalam sambutannya di acara Bali Democracy Forum (BDF) 2020, Kamis (10/12/2020).

Terlepas dari tantangan tersebut, demokrasi menawarkan sekilas harapan dan optimisme bagi dunia untuk pulih dari pandemi.

Baca juga: Ada  Artis Swab Antigen Sendiri Tanpa Didampingi Petugas Medis, Ini Kritikan Relawan Satgas Covid-19

Oleh karena, Retno menegaskan bahwa pandemi jangan sampai menggoyahkan komitmen menuju demokrasi.

"Survei index persepsi demokrasi 2020 menunjukkan bahwa masyarakat seluruh dunia masih percaya bahwa demokrasi penting bagi negaranya," kata Menlu.

Ia mengatakan demokrasi seharusnya tidak menghambat upaya mengatasi pandemi secara efektif.

Ada beberapa elemen yang menurutnya menjadi navigasi membangun demokrasi ditengah pandemi.

Baca juga: Malkan Amin Calon Bupati Barru Meninggal Tepat di Hari Pencoblosan, Positif Covid-19

Yakni memulihkan kepercayaan masyarakat tentang demokrasi dan menjaga norma-norma demokrasi pasca pandemi, serta membina solidaritas demokrasi melawan pandemi.

"Ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari pandemi ini. Hal itu telah memberikan gambaran tentang sistem politik yang meresponnya," ujar Menlu.

Baca juga: BPOM Bersama Negara OKI Pastikan Akses Mudah Dapatkan Vaksin Covid-19

BDF ke 13 tahun 2020 mengusung tema 'Democracy and Covid-19 Pandemic' yang mengangkat diskusi bagaimana negara-negara dikawasan Asia Pasifik khususnya mencari keseimbangan melakukan demokrasi di tengah pandemi.

Acara dilaksanakan di Sofitel Nusa Dua Bali dengan membatasi kapasitas peserta yang hadir sebanyak 50 orang.

Kemlu RI memastikan bahwa acara dilakukan dengan memenuhi protokol kesehatan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved