Sabtu, 4 Oktober 2025

Hari Anti Korupsi Sedunia, Sahroni: KPK Semakin Berani dan Ganas Berantas Korupsi

Peringatan ini bertujuan untuk mendidik masyarakat terkait masalah korupsi yang dapat merusak pembangunan sosial dan ekonomi di semua masyarakat di se

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews/Herudin
Tersangka operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) Covid-19, Matheus Joko Santoso selaku Pejabat Pembuat Komitmen di Kemensos, Ardian IM selaku swasta, dan Harry Sidabuke dihadirkan pada konferensi pers di Kantor KPK, Jakarta Selatan, Minggu (6/12/2020) dini hari. KPK menetapkan lima tersangka termasuk Menteri Sosial, Juliari P Batubara terkait dugaan suap bantuan sosial Covid-19 dan mengamankan total uang sejumlah Rp 14,5 miliar yang terdiri dari mata uang rupiah dan mata uang asing. Rinciannya yakni Rp 11,9 miliar, USD 171.085, dan sekitar SGD 23.000. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, dunia tengah merayakan Hari Anti Korupsi yang jatuh tepat pada 9 Desember. 

Peringatan ini bertujuan untuk mendidik masyarakat terkait masalah korupsi yang dapat merusak pembangunan sosial dan ekonomi di semua masyarakat di seluruh dunia.

Menanggapi peringatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menilai lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bawah pimpinan Firli Bahuri bisa dinilai semakin bertaji. 

"Semakin berani dan makin ganas memberantas aksi korupsi,” ujar Sahroni kepada wartawan, Jakarta, Rabu (9/12/2020).

Menurutnya, lembaga antirasuah saat ini sudah menjalankan fungsi pencegahan dengan baik, sekaligus tetap melakukan penegakkan hukum bagi para koruptor, hingga ke tingkat menteri.

“Kita lihat KPK juga tidak pandang bulu dalam menegakkan aturan hukum, yaitu dari semua kalangan hingga ke tingkat menteri,” ucap politikus NasDem itu. 

Baca juga: Hari Anti Korupsi Sedunia 2020 Bareng Pilkada, Ketua KPK Harap Tak Ada Jual Beli Suara

Oleh sebab itu, Sahroni meminta KPK tetap harus fokus dalam fungsi pencegahan dengan terus membina kerja sama bersama lembaga-lembaga negara lainnya, untuk membuat sistem kerja yang meminimalisir peluang korupsi.

“Tentunya kerja sama ini penting demi memperkecil peluang untuk korupsi. Penangkapan apalagi OTT memang dramatis, namun pencegahan tetap yang utama,” ucap Sahroni.
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved