Dua Menteri Jokowi Jadi Tersangka, PPP: Jadi Ruang untuk Reshuffle Kabinet
Kendati demikian, Wakil Ketua MPR RI ini menilai, reshuffle kabinet bukan merupakan satu-satunya jalan yang harus dilakukan Jokowi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) Arsul Sani, mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menetapkan pengganti dua menteri yang tersandung kasus korupsi secara definitif.
Menurut Arsul, hal itu sekaligus bisa menjadi momen untuk melakukan reshuffle kabinet.
"Terkait dengan terseretnya dua anggota kabinet dalam kasus hukum di KPK, PPP mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk segera mengisi pos dua menteri ini segera secara definitif," kata Arsul kepada Tribunnews, Senin (7/12/2020).
Baca juga: LPSK Minta Saksi Kasus Suap Mensos Juliari Tak Perlu Takut
"Tentu pengisian dua pos menteri ini bisa sekaligus menjadi ruang untuk reshufle kabinet yang memang tidak ditutup kemungkinannya oleh presiden," imbuhnya.
Kendati demikian, Wakil Ketua MPR RI ini menilai, reshuffle kabinet bukan merupakan satu-satunya jalan yang harus dilakukan Jokowi untuk mengisi kekosongan kursi dua menteri.
Arsul mennyerahkan keputusan tersebut sepenuhnya hak prerogatif yang dimiliki Presiden Jokowi.
"Meski presiden juya bisa hanya dengan menggantindua menteri ini dan tidak merubah posisi kabinet lainnya. Tentu siapapun termsuk kami di PPP tetap harus mensadari bahwa soal pilihan mana yamg diambil presiden maka itu merupakan hak prerogatif beliau sepenuhnya," pungkas Anggota Komisi III DPR RI itu.
Baca juga: Kasus Juliari Penuhi Semua Syarat Ancaman Hukuman Mati