Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Tegakkan Protokol Kesehatan: Jangan Biarkan Rakyat Saling Membunuh

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kembali mengingatkan kepala daerah se-Indonesia untuk patuh pada protokol kesehatan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Tito Karnavian - Menteri Dalam Negeri. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kembali mengingatkan kepala daerah se-Indonesia untuk patuh pada protokol kesehatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kembali mengingatkan kepala daerah se-Indonesia untuk patuh pada protokol kesehatan.

Ia ingin, protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 dijalankan secara konsisten oleh bupati dan walikota di daerahnya masing-masing.

Terutama terkait protokol 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Hal itu ia sampaikan saat mengumpulkan seluruh Bupati dan Walikota se-Indonesia secara virtual pada Senin, (30/11/2020).

"Hari ini jam 14.00 saya sudah zoom meeting dengan kepala daerah, bupati/walikota untuk mengingatkan dan sekaligus memberikan arahan."

Tito Karnavian
Tito Karnavian (Dok Kemendagri)

Baca juga: Angka Harian Covid-19 Tembus 6.000 Kasus, Mendagri Tagih Keseriusan Kepala Daerah

"Agar semua Kepala Daerah benar-benar konsisten dalam menegakan Prokes 3M, dan mencegah kerumunan yang berpotensi penularan, demi keselamatan rakyat masing-masing," kata Tito, dikutip dari laman resmi Kemendagri.

Tidak hanya itu, dalam kesempatan tersebut, Mendagri juga meminta agar para kepala daerah untuk terus fokus pada 3T.

Yakni testing secara lebih agresif, tracing contact untuk membendung cluster penularan, dan treatment.

"Serta meningkatkan sistem kesehatan seperti tempat karantina dan rumah sakit berikut sarana-prasarana dan obatnya," katanya.

Ia juga meminta para kepala daerah untuk melakukan langkah proaktif guna mencegah kerumunan yang berpotensi penularan.

Polisi menghadang sekelompok mahasiswa di stasiun Palmerah, Jakarta Pusat, Rabu(7/10/2020). Para mahasiswa yang hendak demo ke Gedung DPR ini di suruh pulang. Jakarta masih dalam masa PSBB ini tidak mengijikan kerumunan orang dalam demo yang bisa menjadi klaster Covid 19. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Polisi menghadang sekelompok mahasiswa di stasiun Palmerah, Jakarta Pusat, Rabu(7/10/2020). Para mahasiswa yang hendak demo ke Gedung DPR ini di suruh pulang. Jakarta masih dalam masa PSBB ini tidak mengijikan kerumunan orang dalam demo yang bisa menjadi klaster Covid 19. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

Baca juga: Presiden Minta Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Pegang Penuh Kendali Penanganan Covid-19

Serta menindak tegas bagi yang melanggar setelah diberikan peringatan.

Menurutnya, membiarkan kerumunan sama seperti membiarkan rakyat saling membunuh.

"Membiarkan kerumunan yang berpotensi penularan sama saja dengan membiarkan rakyat saling membunuh."

"Bukan dengan senjata, tapi saling menularkan virus yang membahayakan," ujar Mendagri.

Selain itu, khusus untuk para penjabat sementara dan pelaksana tugas kepala daerah, Tito meminta selama pemilihan kepala daerah (Pilkada) agar mereka menggunakan kewenangannya untuk fokus pada pengendalian Covid-19.

"Menjaga ekonomi dan mengawal Pilkada yang aman dari gangguan konvensional dan pengendalian Covid-19 di daerah masing-masing," ujar Mendagri.

Ratas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin (23/11/2020) -
Ratas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin (23/11/2020) - (presidenri.go.id)

Baca juga: Jelang Pilkada Serentak, 800 Ribu Penduduk Belum Rekam KTP-el, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Adapun Tito juga meminta para kepala daerah untuk aktif mencari terobosan agar ekonomi di daerahnya tetap survive.

Tanpa harus mengorbankan kesehatan masyarakat dan keselamatan rakyat dari penularan Covid-19.

"Itu semua memerlukan leadership yang visioner, kreatif dan tegas," jelasnya.

Tito menambahkan, menurutnya pengendalian Covid-19 merupakan tantangan untuk kepala daerah.

Sebab tidak hanya berkaitan dengan masalah kesehatan semata, tetapi juga ekonomi.

Untuk itu, kepala daerah didorong untuk menjaga keseimbangan langkah- langkah pemulihan ekonomi dan penanganan kesehatan.

Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom bersama Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Auliansyah Lubis dan Bawaslu, Nining Susanti melakukan ceremonial penyerahan surat suara untuk pemilihan calon Walikota dan Wakil Walikota Semarang 2020 mulai tiba di Gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, Jalan Ronggolawe, Jumat (20/11/2020). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom bersama Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Auliansyah Lubis dan Bawaslu, Nining Susanti melakukan ceremonial penyerahan surat suara untuk pemilihan calon Walikota dan Wakil Walikota Semarang 2020 mulai tiba di Gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, Jalan Ronggolawe, Jumat (20/11/2020). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Minta Semua Pihak Dukung Penyelenggara Pilkada Serentak

Hal itu lantaran dua hal tersebut harus berjalan beriringan.

"Ujian kepemimpinan itu ada disaat krisis, bukan disaat normal."

"Coba mengeluarkan strategi bagaimana menangani kesehatan sebaik mungkin."

"Tapi sekaligus tidak membiarkan ekonomi menjadi mandek (berhenti), tetap bergerak," ujarnya.

Tito juga meminta kepala daerah untuk segera menyosialisasikan kebijakan dan mekanisme vaksinisasi Covid-19.

Termasuk penyiapan anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD) masing-masing daerah.

Soroti penambahan kasus Covid-19

Dalam kesempatan tersebut, Tito juga menyoroti lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada 29 November 2020.

Yakni bertambah 6.267 orang, sehingga totalnya menjadi 534.266.

Jumlah tersebut merupakan penambahan kasus tertinggi sejak kasus pertama di Indonesia.

Sementara itu, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 3.810.

Totalnya, menjadi 445.793 kasus dengan tingkat kesembuhan mencapai 84,035 persen.

Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Minta Semua Pihak Dukung Penyelenggara Pilkada Serentak

Tito pun menjelaskan, angka-angka itu membuktikan pandemi Covid-19 semakin memburuk.

"Angka-angka ini memperlihatkan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia tengah memburuk."

"Sehingga butuh langkah cepat dan proaktif dari kepala daerah untuk mengatasi ini untuk mengendalikan penyebaran Covid-19," kata Mendagri.

Sementara pada 30 November, total kasus positif Covid-19 berjumlah 538.883 pasien.

Dengan total pasien sembuh 450.518 dan meninggal dunia 16.945.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved