Kamis, 2 Oktober 2025

Bentara Budaya Gelar Bincang Buku 'Sapardi Waktu Itu' Secara Virtual Sabtu, 28 November 2020

Bentara Budaya menggelar bincang buku "Sapardi Waktu Itu" secara virtual, Sabtu (28/11/2020 ) yang ditujukan sebagai ode bagi Sapardi Djoko Damono.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
Handout Tribunnews
Bentara Budaya menggelar bincang buku "Sapardi Waktu Itu" secara virtual, Sabtu (28/11/2020 ) yang ditujukan sebagai ode bagi Sapardi Djoko Damono. 

TRIBUNNEWS.COM - Bentara Budaya menggelar acara bincang buku berjudul Sapardi Waktu Itu secara virtual, Sabtu (28/11/2020) besok.

Acarai ini digelar dalam rangka memaknai peluncuran bunga rampai esai yang ditujukan sebagai ode bagi Sapardi Djoko Damono.

Dikutip dari siaran pers yang diterima Tribunnews, Manajer Bentara Budaya Paulina Dinartisti mengungkapkan acara ini juga untuk menutup rangkaian program 38 tahun bentara budaya, Kamis (26/11/2020).

Program ini bertajuk Arah Langkah Tribute to Jakoeb Oetama yang berlangsung sejak (26/09/2020) lalu.

Baca juga: Kenang Pengalaman Tak Terlupakan dengan Ayah, Putri Sapardi Djoko Damono Ingat Saat Terjebak di Lift

Baca juga: Sapardi Djoko Damono Buka Rahasia di Balik Puisi Aku Ingin Ternyata Dibuat Cuma 15 Menit

Bincang buku Sapardi Waktu Itu diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting pukul 15.00 WIB.

Acara ini mendatangkan narasumber, yakni sastrawan Linda Christanty serta para penulis muda yang esainya terangkum di dalam buku ini.

Penulis itu antara lain Widyanuari Eko Putra (Semarang), Setyaningsih (Solo), Wulan Dewi Saraswati (Bali) dan Dymussaga (Jakarta).

Buku ini merangkum 22 tulisan karya penulis itu, perihal sosok dan karya sastrawan Sapardi Djoko Parmono.

Baca juga: Karya Sastranya Terkenal, Sapardi Djoko Damono Tak Pernah Paksa Anaknya Jadi Sastrawan

Mereka bukan hanya menceritakan kesan pribadi tentang sosok Sapardi.

Namun juga, bagaimana pertemuan mereka dengan karya-karya mendiang Sapardi yang berpulang pada (19/07/2020) lalu di umur 80 tahun.

Diketahui, Sapardi Djoko Darmono lahir di Kota Solo, 20 Maret 1940.

Mendiang Sapardi sudah mahir menulis sejak sekolah menengah di Solo, lalu ia pindah ke Yogyakarta untuk kuliah di Sastra Inggris UGM.

Karya-karya Sapardi tidak hanya berupa puisi tetapi juga cerita pendek, novel serta penelitian.

Baca juga: Sastrawan Sapardi Djoko Damono Tutup Usia, Jenazahnya Dimakamkan Minggu Sore di Bogor

Peluncuran buku Sapardi Waktu Itu sejalan dengan semangat dan nilai-nilai yang diwariskan founding father Kompas Gramedia, Jakob Oetama.

Hal ini mengingat Sapardi sewaktu hidup telah bertumbuh bersama Kompas dalam perjalanan sastranya.

Bentara Budaya Gelar Bincang Buku ''Sapardi Waktu Itu'' Secara Virtual, Besok Sabtu 28 November, berikut link pendaftarannya.
Bentara Budaya Gelar Bincang Buku ''Sapardi Waktu Itu'' Secara Virtual, Sabtu 28 November, berikut link pendaftarannya. (Istimewa, Tribunnews)

Warih Wisatsana, kurator Bentara Budaya menyampaikan karya sastra Sapardi menyajikan sebuah cermin bening yang tembus pandang.

Menurutnya, ketika seseorang membaca karya Sapardi, sesungguhnya ia tengah bercermin pada laku pengalaman yang ditemuinya sehari-hari

Baca juga: Sosok Sapardi Djoko Damono di Mata Para Mahasiswa dan Dosen FIB UI, Cara Berpikirnya Memukau

Acara bincang buku Sapardi Waktu Itu terbuka bagi umum dan gratis dengan kuota terbatas.

Peserta yang mengikuti acara ini berkesempatan memperoleh harga khusus untuk pra-pesan buku Sapardi Waktu Itu.

Pembaca yang minat mengikuti acara ini dapat mendaftar melalui tautan berikut: linktr.ee/BentaraBudaya.

Pra-Pesan Buku ''Sapardi Waktu Itu''
Pra-Pesan Buku ''Sapardi Waktu Itu'' (Istimewa, Tribunnews)

(Tribunnews.com/Shella)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved