Selasa, 30 September 2025

POPULER NASIONAL: Pria Tantang Pangdam Jaya | Dugaan di Balik Pencopotan 2 Kapolda

Simak berita populer nasional selama 24 jam terakhir, dari pria yang menantang Pangdam Jaya hingga dugaan di balik pencopotan 2 Kapolda.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Daryono
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Prajurit TNI menertibkan spanduk tidak berizin saat patroli keamanan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020). Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer nasional selama 24 jam terakhir.

Berita populer didominasi oleh kabar seputar buntut pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab atas perintah Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Ada pula berita tentang cara mengecek penerima BLT Guru Honorer.

Berita terakhir membahas seputar dugaan di balik pencopotan dua Kapolda.

Dirangkum Tribunnews.com, berikut daftar berita populer nasional:

1. Pria Tantang Pangdam Jaya terkait Baliho Habib Rizieq

Prajurit TNI menertibkan spanduk tidak berizin saat patroli keamanan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020). Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Prajurit TNI menertibkan spanduk tidak berizin saat patroli keamanan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020). Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Sebuah video berisi tantangan seorang pria terhadap TNI dan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, viral di media sosial.

Pria di dalam video tersebut mengatakan dirinya siap melawan aksi pencopotan baliho bergambar Rizieq Shihab yang dilakukan anggota TNI Kodam Jaya.

"Silakan copotin, kerahin berapa kompi, besok gua pasang lagi. Malam lu copot, pagi gua pasang lagi," ucap pria dalam video itu.

"Gua sudah 1000 cetak baliho Habib Rizieq. Silakan aja dicopot, nanti gua pasang lagi," tambahnya.

Langkah Kodam Jaya menurunkan spanduk dan baliho Rizieq Shihab di sejumlah titik di DKI Jakarta menuai beragam komentar.

Kritikan karena dianggap tak sesuai dengan tugas pokok TNI hingga dukungan dari elemen masyarakat diterima Kodam Jaya. 

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Soal Pencopotan Baliho Rizieq Shihab, Panglima TNI Akui Tak Beri Perintah tapi Dukung Pangdam

Baca juga: FAKTA BARU Baliho Rizieq Shihab, TNI Banjir Karangan Bunga hingga Pangdam Jaya Keluarkan Ancaman

2. Perintah Copot Baliho Habib Rizieq Datangkan Banyak Karangan Bunga

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman. (Website Kodam Jaya Via Kompas.com)

Di depan Markas Kodam Jaya Jakarta Timur, tampak puluhan karangan bunga.

Hal itu sebagai bentuk dukungan kepada Kodam Jaya, khususnya terhadap Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Karangan bunga tersebut tampak berasal dari sejumlah kelompok masyarakat yang mendukungnya.

Namun, ia justru merasa heran dengan antusiasme masyarakat atas tindakannya yang ramai diperbincangkan publik akhir-akhir ini.

Tindakan tersebut adalah perintahnya mencopot baliho bergambar Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan perkatannya tentang pembubaran FPI beberapa waktu lalu.

Dudung mengatakan, padahal ia hanya menjalankan tugasnya sebagai Panglima Kodam Jaya karena Satpol PP sudah kewalahan menangani hal tersebut.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Selain Makanan Bergizi dan Olahraga, Pangdam Jaya Jaga Suasana Hati dan Pikiran Agar Tidak Stres

Baca juga: Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman Ungkap Alasannya Menghukum Kopda Asyari

3. Cek Penerima BLT Guru Honorer

Waspada data penerima BLT guru honorer bisa dicuri. Berikut ini layanan aduan resmi untuk melapor jika ada kendala.
Waspada data penerima BLT guru honorer bisa dicuri. Berikut ini layanan aduan resmi untuk melapor jika ada kendala. (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

BSU Kemendikbud diberikan untuk membantu para ujung tombak pendidikan yang terdampak akibat adanya pandemi Covid-19.

Hal tersebut diinformasikan secara langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.

"Salah satu hal kenapa pemerintah melakukan Bantuan Subsidi Upah (BSU) adalah untuk membantu ujung tombak pendidikan kita di berbagai macam sekolah kita yang sudah berjasa untuk membantu pendidikan anak-anak kita, tapi mungkin di situasi seperti pandemi ini ada berbagai macam gejolak, bukan saja di bidang pembelajaran tetap juga bidang ekonomi," ungkap Nadiem, dikutip dari Setkab.go.id.

Terkait mekanisme pencairan BSU, Kemdikbud telah membuat rekening-rekening baru di bank-bank untuk setiap PTK penerima BSU.

"Bagi para guru-guru dan dosen bisa mengakses infonya di info.gtk.kemdikbud.go.id, bisa mengakses di mana rekening mereka, apa persyaratan yang belum dipenuhi."

"Untuk yang perguruan tinggi di Pangkalan Data Dikti pddikti.kemdikbud.go.id untuk menemukan informasi terkait status pencairan dan lain-lain, rekening bank masing-masing, dan lokasi bank cabang," kata Nadiem.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Cek Penerima BSU Kemendikbud di info.gtk.kemdikbud.go.id, Ini Syarat dan Cara Mencairkannya

Baca juga: Cara Mencairkan BLT Guru Honorer BSU Kemendikbud di BNI, BRI, Mandiri, dan BTN

4. Pencopotan 2 Kapolda

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan Publik Pemerintah Indonesia (Puskappi), Maizal Alfian, menyayangkan pengggantian Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, dan Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi.

Pasalnya, selama ini kedua jenderal bintang dua tersebut memiliki prestasi dan karir yang sangat bagus.

Maizal berpandangan, ada aroma Pilpres 2024 di balik pencopotan jabatan Nana Sudjana dan Rudy Sufahriadi.

“Wilayah Polda Metro Jaya dan Polda Jabar adalah kunci karena memiliki wilayah yang strategis,” kata Maizal berdasarkan keterangannya pada Senin (23/11/2020).

Selain itu, pencopotan jabatan Irjen Nana Sudjana dan Irjen Rudy Sufahriadi sebagai salah satu cara ‘pembersihan’ orang-orang Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Tito yang pernah menjadi Kapolri itu dinilai memiliki kans menjadi calon Presiden RI di ajang Pilpres 2024 mendatang.

Baca selengkapnya di sini>>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan