Virus Corona
168 Dokter Meninggal Terpapar Covid-19, Ini Rinciannya Terbanyak di Jawa Timur
Terhitung hingga 20 November ini, 168 dokter meninggal dunia di mana provinsi Jawa Timur menempati posisi pertama.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Korban meninggal dunia akibat Covid-19 terus bertambah, termasuk dari tenaga medis dan tenaga kesehatan.
Terhitung hingga 20 November ini, 168 dokter meninggal dunia di mana provinsi Jawa Timur menempati posisi pertama.
"Dalam situasi pandemi saat ini, para petugas medis dan kesehatan adalah pahlawan dalam arti sebenarnya. Mereka berani dan kuat pada saat ketakutan. Mereka muncul setiap hari untuk melawan virus corona, bahkan sering kali dengan membahayakan kesehatan mereka dan keluarga mereka. Bahkan tidak sedikit yang kehilangan nyawa karenanya," ujar Ketua Tim Mitigasi IDI Dr Adib Khumaidi, SpOT, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Mulut Jadi Pintu Masuk Virus, Rajin Berkumur Ampuh Cegah Infeksi Covid-19? Ini Kata PDGI
Dari Maret hingga November ini, terdapat total 168 dokter meninggal yang terdiri dari 159 dokter dan 9 dokter gigi.
Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 87 dokter umum (4 guru besar), dan 79 dokter spesialis (6 guru besar), serta 2 residen.
Berdasarkan data propinsi, Jawa Timur 36 dokter, DKI Jakarta 27 dokter, Sumatra Utara 24 dokter, Jawa Barat 12 dokter, Jawa Tengah 12 dokter, Sulawesi Selatan 7 dokter, Banten 6 dokter, Bali 5 dokter, Kalimantan Timur 5 dokter, DI Aceh 6 dokter, Riau 5 dokter, Kalimantan Selatan 4 dokter, Sumatra Selatan 3 dokter, Kepulauan Riau 3 dokter, DI Yogyakarta 2 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sulawesi Utara 2 dokter, dan Papua Barat 1 dokter, Sumatra Barat 1 dokter, Bengkulu 1 dokter.
Baca juga: Sebaran Virus Corona Indonesia Kamis (19/11/2020): Riau Catat 1.002 Kasus Sembuh Harian, DKI 886
Adib berpesan, paling tidak yang bisa masyarakat lakukan adalah mematuhi protokol kesehatan dan memberikan dukungan moral dan mental yang akan membantu mereka melewati krisis saat ini dan seterusnya.
"Dan kami juga berharap, pemerintah turut mengapresiasi pengorbanan setiap tenaga medis dan kesehatan yang terlibat dalam penanganan Covid ini dengan memberikan jaminan kesehatan dan kesejahteraan dari negara baik pada tenaga medis dan kesehatan," harap Adib.