Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Politikus PDIP Ingatkan BNPB Agar Berhati-hati dalam Memberikan Bantuan

TB Hasanuddin mengingatkan tidak sembarangan memberikan bantuan masker atau alat kesehatan lainnya kepada masyarakat.

TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuanga Tubagus Hasanuddin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengingatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar tidak sembarangan memberikan bantuan masker atau alat kesehatan lainnya kepada masyarakat.

"Terlepas dari siapapun itu, harus hati-hati, karena menggunakan uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan peruntukannya. Jadi tidak bisa pembagiannya itu asal-asalan," kata Hasanuddin kepada wartawan, Jakarta, Selasa (16/11/2020).

Menurutnya, memberikan bantuan masker untuk pesta pernikahan yang dihadiri 20 ribu tamu undangan sama artinya melegalisir atau mengijinkan acara tersebut.

Terlebih, kata dia, menurut protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah hanya boleh ada kerumunan 30 orang.

"Ya kasih saja 30 lembar, itupun kalau mereka tidak punya. Di daerah juga ada yang menggelar pernikahan tidak ada yang mendapat bantuan masker apalagi diantarkan langsung," tegasnya.

Ia mengatakan, saat ini dirinya banyak yang menampung keluhan dari masyarakat yang merasa diperlakukan tidak adil.

Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Pengorbanan Tenaga Medis Sia-sia Karena Aparat Tidak Tegas

Hasanuddin mengingatkan agar kejadian ini harus dijadikan pengalaman untuk semua pihak agar saling menghormati.

"Untuk memberikan rasa keadilan kepada masyarakat, sebaiknya dalam memberikan bantuan masker atau apapun disaat pandemi covid-19 merajela ini harus hati-hati," tandasnya.

Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 mengantarkan masker dan hand sanitizer untuk acara pernikahan putri Rizieq Shihab, Sharifa Najwa Shihab.

BNPB memberikan masker medis 10.000 dan masker kain 10.000, ada hand sanitizer

Masker itu diantar ke kediaman Rizieq yang juga lokasi acara pernikahan, Jalan Petamburan III, Jakarta, Sabtu (14/11) siang.

Minta maaf

Pro kontra mewarnai langkah BNPB yang memberikan 20 ribu masker pada penyelenggaraan peringatan acara Maulid Nabi di Petamburan, Sabtu malam kemarin (14/11).

Sejumlah pihak menilai, ada dukungan pemerintah terhadap kegiatan yang menciptakan kerumunan di masa pandemi Covid-19.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta maaf terkait hal itu.

"Sekali lagi mohon maaf apabila langkah-langkah yang telah dilakukan ini mungkin banyak pihak yang kurang menyenangkan. Ini semata-mata demi memberikan perlindungan terbaik kepada bangsa, keselamatan rakyat," ujar Doni dalam siaran langsung BNPB, Minggu (15/11/2020).

Baca juga: 2 Pekan Setelah Cuti Bersama Akhir Oktober, Pasien Positif Covid-19 di RS Wisma Atlet Melonjak

Ia menjelaskan, pemberian masker tersebut merupakan jalan akhir yang dilaksanakan pihaknya dalam rangka mencegah penularan Covid-19 dari dampak kerumunan tersebut.

Doni mengklaim, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 DKI Jakarta dan Pemprov DKI, untuk menyampaikan imbauan baik lisan maupun tertulis pada kegiatan itu, namun tetap tidak diperhatikan masyarakat.

"Telah berupaya untuk memberikan bantuan masker kepada penyelenggara kepada Satgas Petamburan agar masyarakat bisa menggunakan masker, setelah langkah-langkah pemberitahuan tidak bisa di perhatikan."

Baca juga: Ketua Satgas Covid-19: Mereka Yang Buat Kerumunan Akan Diminta Pertanggungjawaban Oleh Allah

"Artinya acara tetap dilaksanakan sehingga jalan terakhir adalah memberikan masker semata-mata adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat yang hadir agar tidak terpapar," jelas dia.

Kepala BNPB ini pun membantah, pemerintah mendukung kegiatan yang digelar Front Pembela Islan (FPI) yang dikomandoi Habib Rizieq Shihab.

Baca juga: Tamu Pernikahan Putri Habib Rizieq Capai 10 Ribu Orang, Ini Kata Pemda, Difasilitasi Satgas Covid-19

"Pemberian masker ini bukanlah bagian dari upaya mendukung acara dari awal kmi selalu berkoordinasi dengan pemerintah DKI baik kepada Wakil Gubernur maupun juga kepada Gubernur para pejabat dinas dinas terkait," kata Doni.

Pada sesi akhir, Doni pun meminta kepada masyarakat terutama tokoh-tokoh agama agar bisa menunda acara yang menimbulkan kerumunan.

"Terutama tokoh-tokoh yang masih memiliki keinginan untuk menyelenggarakan acara-acara yang menciptakan kerumunan. Tolong ini ditunda dulu sampai kondisi Covid-19 ini betul-betul bisa kita kendalikan," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan protokol kesehatan 3M yaitu Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.

Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.

Catatan redaksi:

Bersama-kita lawan virus Corona.

Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved