Wapres Ma'ruf Amin Berencana Kunjungi Papua dalam Waktu Dekat
Hal itu akan dilakukan setelah rancangan pembangunan Papua selesai dikerjakan oleh Kementerian PPN/Bappenas.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan Papua, Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka opsi datang langsung ke tanah cendrawasih.
Hal itu akan dilakukan setelah rancangan pembangunan Papua selesai dikerjakan oleh Kementerian PPN/Bappenas.
"Dan rencannya Wapres sebenarnya ingin berkunjung ke Papua setelah desain dari programnya jadi," kata Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, kepada wartawan, Jumat (6/11/2020).
Bahkan, dikatakan Masduki, sudah ada koordinasi antara Wapres dengan Pemda di Papua untuk menyiapkan kunjungan ke sana.
"Wapres sudah melakukan dengan civil society koordinasinya. Jadi ada tokoh-tokoh yang sudah kita hubungi, tokoh-tokoh keagamaan, dan settingnya yang banyak mendapat tekanan Wapres itu adalah tokoh-tokoh keagamaan itu akan dijadikan stretching untuk berjejaring di sana," kata Ma'ruf.
Baca juga: Dana Desa Digunakan KKB Papua Untuk Beli Senjata Api, Bupati Intan Jaya Ungkap Modusnya
Sebelumnya, Masduki mengatakan bahwa pembangunan Papua harus dikerjakan secara kolaboratif antara kementerian dan lembaga.
"Istilah Wapres jangan bekerja sendiri-sendiri. Jangan sama-sama kerja, tapi enggak kerja sama," kata Masduki
Selama ini menurut Masduki, setiap instansi kelihatannya sama-sama kerja.
Ketika kementerian dan lembaga dilibatkan, Masduki menyebut mereka akan berebut untuk memembikin rancangan APBN, supaya mendapatkan anggaran dari APBN.
"Setelah dapat duit, duit APBN itu dikerjakan sendiri-sendiri. Itu namanya kerja bersama-sama, yang menteri ini kerja, menteri ini kerja, tapi enggak ada koordinasi. Itu yang wapres tak mau," katanya.
Jadi, ditegaskan Masduki, kerja kolaboratif itulah yang harus dikedepankan.
Selain itu, Ma'ruf mau kerja pembangunan Papua juga harus memajukan sumber daya manusia.
"Saudara kita yang ada di papua, saudara kita semuanya, dan juga bagimana SDM-nya seperti apa, supaya sama-sama maju kita, dari Indonesia Timur sampai Barat," katanya.
"Jangan dibayangkan Indonesia Barat juga semuanya maju, banyak juga di Indonesia Barat yang sama-sama enggak maju juga. Jadi ini yang harus kita kedepankan sebagai sebuah rancangan," pungkasnya.