Virus Corona
6,6 Juta Vaksin Covid-19 Tersedia November 2020, Prioritas untuk Tenaga Medis, TNI/Polri dan Guru
Prioritas para tenaga kesehatan dan aparat keamanan yang berada di garis terdepan dalam penanganan Covid-19.
Sejak akhir September 2020 juga telah dilaksanakan pelatihan kepada tenaga kesehatan mengenai tata cara vaksinasi Covid-19.
Diketahui, di sela kunjungan kerja dan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri RRT dan jajaran pemerintahan RRT di Yunan, Tiongkok, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Duta Besar RI Djauhari Oratmangun dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir bertemu dengan pimpinan perusahaan produsen vaksin Covid-19: Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac pada Sabtu lalu.
Pertemuan ini bertujuan untuk memfinalisasi pembelian vaksin Covid-19 yang telah dijajaki oleh Menteri BUMN dan Menteri Luar Negeri dan dalam konteks persiapan eksekusi vaksinasi, transfer teknologi, dan penjajakan regional production di Indonesia.
Vaksin dari ketiga perusahaan tersebut diketahui sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.
Baca juga: Cek Kehalalan Vaksin Covid-19, Komisi Fatwa MUI Periksa Langsung ke China
Vaksin Halal
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan vaksin covid 19 yang akan datang pada November 2020 mendatang sudah dipastikan kehalalannya.
"Terkait dengan hal-hal sudah dibahas dengan MUI dan karena untuk pandemi COVID-19 semuanya insyaallah halal, Halalan Thayyiban," ucapnya.
Pemerintah saat ini juga sudah menyiapkan uang down payment (DP) 50 persen, sebesar 250 juta dollar Amerika atau Rp 36,7 triliun untuk 100 juta vaksin Corona dari perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Inggris tersebut.
"Sekarang Menkes maupun Menteri BUMN sedang negosiasi final dengan AstraZeneca dan kita menyiapkan untuk pengadaan 100 juta (vaksin) dan untuk itu diperlukan down payment sebesar 50 persen atau 250 juta," kata Airlangga.
Dana pengadaan vaksin tersebut menurut Airlangga sudah dianggarkan pemerintah dari sektor PEN.
Dana pengadaan vaksin tersbut diberikan kepada WHO dan CEPI menlalu skema Covax Andvance Market Commitment (AMC).
"Sinopharm itu sekitar di tahun 2020, 15 juta, kemudian terkait Cansino ini menjanjikan kita sekitar 100 ribu di akhir Desember dan tahun depan sekitar 15 juta dan AstraZeneca," ujar dia.
Sementara itu, Dirut Bio Farma Honesti Basyir juga memastikan kehalalan vaksin karena MUI juga terlibat dalam pemilihan vaksin tersebut.
"Kehalalan vaksin Sinovac dan Cansino akan dijamin melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data, begitu juga dengan kehalalan vaksin G42/Sinopharm. MUI-nya Abu Dhabi sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42," ujarnya.
Honesti mengatakan vaksin telah dinyatakan kehalalannya setelah BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) melakukan kunjungan ke Abu Dhabi, Ibu Kota UEA, beberapa waktu lalu.