Sabtu, 4 Oktober 2025

UU Cipta Kerja

Kapolri Diminta Berikan Sanksi ke Oknum Polisi yang Lakukan Kekerasan terhadap Jurnalis

"(Sanksi) sesuai dengan tingkat kesalahannya, tak terkecuali dipecat," sambung Anggota Komisi I DPR itu.

Tribun Timur/Muslimin Emba
Ratusan pengunjukrasa Tolak UU Cipta Kerja menyerang Mapolsek Rappocini, Jl Sultan Alauddin, Makassar, dipukul mundur polisi, Kamis (8/10/2020) malam. Mereka berhasil dipukul mundur setelah Tim Penikam Polrestabes Makassar, Tim Thunder Polda Sulsel dan Brimob Polda Sulsel tiba di Mapolsek Rappocini. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PPP Syaifullah Tamliha meminta Kapolri Jenderal Idham Azis memberikan sanksi ke oknum Polri yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis, saat meliput aksi demo tolak Undang-Undang Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020).

"Oknum Polri yang melakukan kekerasan terhadap para jurnalis semestinya segera ditindak, agar kasus serupa tdk terulang kembali," papar Syaifullah kepada wartawan, Jakarta, Jumat (9/10/2020).

Baca: Alami Kekerasan saat Liput Demo UU Cipta Kerja, PPP Minta Kapolri Beri Perlindungan pada Jurnalis

"(Sanksi) sesuai dengan tingkat kesalahannya, tak terkecuali dipecat," sambung Anggota Komisi I DPR itu.

Menurutnya, para jurnalis yang meliput demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Jakarta, maupun di daerah lainnya wajib mendapat perlindungan.

"Para jurnalis patut dilindungi, sebab keberadaan mereka biasanya posisinya persis di wilayah zona Polri," ucap Syaifullah.

Baca: HUT ke-75 TNI, Kapolri: Semoga Semakin Profesional Dalam Menegakkan Kedaulatan Rakyat

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers mencatat ada tujuh jurnalis yang diduga menjadi korban kekerasan anggota Polri dalam unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) di Jakarta, Kamis (8/10/2020).

"Jumlah ini bisa bertambah dan kami masih terus menelusuri dan memverifikasi perkara," kata Ketua AJI Jakarta, Asnil Bambani, dalam keterangannya, Jumat (9/10/2020).

Jurnalis CNNIndonesia.com, Tohirin, mengaku kepalanya dipukul dan ponselnya dihancurkan polisi ketika ia meliput demonstran yang ditangkap kemudian dibogem di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.

"Ketika itu dia tak memotret atau merekam perlakuan itu," ujar Asnil.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved