Menlu Retno: Pemusnahan Total Senjata Nuklir Memastikan Keberlangsungan Umat Manusia
tidak adanya kemajuan dalam upaya penghapusan arsenal nuklir mengakibatkan timbulnya trust deficit
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia mendukung pemusnahan total senjata nuklir di Sidang Umum PBB untuk memastikan keberlangsungan umat manusia ke depan.
Pada Peringatan Hari Internasional Penghapusan Total Senjata Nuklir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan penghapusan total senjata nuklir adalah elemen penting bagi perdamaian dan keamanan internasional.
“75 tahun sejak berdirinya PBB, dan 50 tahun sejak penandatanganan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), dunia masih jauh dari penghapusan total senjata nuklir,” tegas Menlu Retno dalam acara yang diselenggarakan virtual, Jumat (2/10/2020).
Baca: Menimbang Kemungkinan Indonesia Gunakan Energi Nuklir sebagai Energi Terbarukan
Menlu RI menambahkan tidak adanya kemajuan dalam upaya penghapusan arsenal nuklir mengakibatkan timbulnya trust deficit di antara negara-negara di dunia.
Untuk mencapai penghapusan total senjata nuklir, Menlu RI menggarisbawahi adanya penerapan dan penegakkan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (Nuclear Non- Proliferation Treaty).
“Partisipasi penuh dan komitmen dari seluruh negara, termasuk negara pemilik senjata nuklir sangat diperlukan,” kata Retno.
Baca: Kapal Selam Nelayan Nuklir Tercanggih Rusia
Kedua menurutnya adanya penguatan mekanisme dan arsitektur perlucutan senjata global.
Beberapa mekanisme perlucutan senjata seperti Konferensi Perlucutan Senjata (Conference of Disarmament), larangan uji coba nuklir komprehensif (CTBT) dan mekanisme lainnya harus diupayakan penegakannya agar tujuan penghapusan total senjata nuklir dapat tercapai.
Selain itu PBB harus memastikan perlucutan senjata nuklir dapat berdampak positif pada kesejahteraan dunia.
Menlu Retno menegaskan pandemi COVID-19 ini, merupakan pengingat kita bahwa perlindungan manusia dan kemanusiaan hanya dapat tercapai melalui solidaritas global dan bukan melalui senjata nuklir.
“Mempertahankan keberadaan senjata nuklir adalah jelas situasi zero-sum, sementara pemusnahan total senjata nuklir akan memastikan keberlangsungan umat manusia ke depan,” kata Retno.
Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-75 yang berlangsung sejak tanggal 21 September 2020 hingga hari ini.