Minggu, 5 Oktober 2025

Ketua Komisi III DPR Sebut Isu Kebangkitan PKI Sengaja Dibuat

Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry menanggapi isu kebangkitan PKI yang belakangan mengemuka di publik.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry menanggapi isu kebangkitan PKI yang belakangan mengemuka di publik.

Isu itu mendapatkan momennya lantaran setiap 30 September diperingati sebagai tragedi berdarah gerakan PKI.

"Isu itu bukan sudah ada di masyarakat tapi sengaja diada-adakan. Makanya saya garis bawahi jangan ditarik ke politik," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/9/2020).

Baca: Legislator PPP Tegaskan Penayangan Film Dokumenter G30S/PKI Tetap Diperlukan

Politikus senior PDIP itu menilai, dialog yang dibuat mengenai isu tersebut juga sengaja dimunculkan untuk kepentingan politik tertentu.

Baca: Warga yang Setuju Sedang Terjadi Kebangkitan PKI Relatif Tidak Banyak dan Tetap dari Waktu ke Waktu

Ia berharap isu kebangkitan PKI tidak dijadikan komoditas politik kelompok tertentu.

"Bahwa peristiwa itu pernah ada betul pernah ada, itu adalah bagian dari sejarah masa lalu, tetapi kalau isu itu dikembangbiakan dengan berbagai kepentingan itulah politik janganlah begitu. Pesan saya hanya itu," kata Herman.

14% Populasi Indonesia Setuju Sekarang Terjadi Kebangkitan PKI

Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan 14% dari total populasi Indonesia setuju bahwa saat ini terjadi kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas mengatakan dari sisi awareness (tingkat kesadaran) sekira 36% warga Indonesia saat ini pernah mendengar mengenai isu terjadi kebangkitan PKI.

"Sedangkan 64% mengaku tidak tahu atau tidak pernah mendengar isu tersebut," ujar Sirojudin dalam webinar dan rilis survei SMRC mengenai "Penilaian Publik Terhadap Isu Kebangkitan PKI", Rabu (30/9/2020).

Sementara dari 36% yang pernah mendengar isu tersebut, sekira 38,7% setuju bahwa saat ini tengah terjadi kebangkitan PKI.

"Jika ditotal dari populasi Indonesia, maka ada 14% yang mengatakan setuju bahwa sekarang terjadi kebangkitan PKI," tutur Sirojudin.

Baca: Penjelasan BIN Soal Isu Kebangkitan PKI, Sebut Muncul Setiap Tahun: Faktanya Tidak Kita Temukan

Sirojudin memaparkan, tren warga yang setuju saat ini terjadi kebangkitan PKI berada di angka 10-16%. Tren itu dilihat dari Juni 2016-September 2020. Tren tertinggi pada Mei 2018, terendah di bulan November 2016 dan Maret 2020 sekitar 10%.

"Secara umum memang kita melihat warga Indonesia yang setuju dengan pendapat Indonesia tengah terjadi kebangkitan PKI itu tidak banyak berubah dari 2016 kisarannya 10-16%," kata Sirojudin.

Sementara saat ini di bulan September 2020 warga yang setuju sedang terjadi kebangkitan PKI itu di kisaran 14%.

Dari 14% populasi Indonesia, menurut Sirojudin, 79% mengatakan kebangkitan PKI sudah cukup serius mengancam bagi negara.

"Artinya 79% dari 14%, ada 11% dari populasi yang setuju kebangkitan PKI menjadi ancaman. Dari 11% ada sekitar 69% artinya 8% dari populasi Indonesia menyatakan pemerintah tidak tegas atas ancaman kebangkitan PKI tersebut," ucapnya.

Survei SMRC dilaksanakan 23-26 September 2020 untuk melihat secara khusus bagaimana warga melihat perdebatan publik tentang isu kebangkitan PKI dan seberapa banyak yang tahu tentang isu tersebut dan seberapa banyak yang setuju dengan isu ini.

Survei dilakukan kepada 1.203 responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Survei dilakukan wawancara melalui telepon.

Margin of eror survei diperkirakan kurang lebih 2,9% pada tingkat ke

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved