Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Total 228 Tenaga Kesehatan di Indonesia Meninggal Akibat Covid-19, Masyarakat Wajib Terapkan 3M

Tercatat 127 dokter, 9 dokter gigi (6 dokter gigi umum, 3 dokter gigi spesialis) dan 92 perawat, meninggal akibat Covid-19. Totalnya 228 tenaga medis.

freepik
Ilustrasi tenaga medis 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Mitigasi PB IDI bersama dengan Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melaporkan catatan pilu, (Selasa, 29/9/2020).

Dari catatan itu diketahui 127 dokter, 9 dokter gigi (6 dokter gigi umum, 3 dokter gigi spesialis) dan 92 perawat, meninggal dunia akibat Covid-19.

Dari127 dokter yang wafat, 66 di antaranya dokter umum, 4 orang guru besar, 59 dokter spesialis dengan 4 diantaranya adalah guru besar, serta 2 orang residen.

"Keseluruhan dokter tersebut berasal dari 18 IDI Wilayah (provinsi) dan 61 IDI Cabang (Kota/Kabupaten)," demikian tertulis dalam keterangan IDI yang diterima Selasa (29/9/2020).

Baca: Tertular OTG, 9 Dokter Gigi Meninggal Akibat Covid-19, PDGI Imbau Konsultasi Tele-Dental Medicine

Berdasarkan data propinsi, Jawa Timur menempati urutan pertama dengan jumlah kematian tenaga kesehatan tertinggi di Indonesia.

Tenaga medis bersiap membawa orang tanpa gejala (OTG) menggunakan bus sekolah di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta, Rabu (23/9/2020). Sejumlah unit bus sekolah kini dialihfungsikan menjadi kendaraan untuk mengantar pasien Covid-19 berstatus OTG dari puskesmas ke RS Darurat Wisma Atlet seiring meningkatnya kasus baru virus corona di Jakarta. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tenaga medis bersiap membawa orang tanpa gejala (OTG) menggunakan bus sekolah di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta, Rabu (23/9/2020). Sejumlah unit bus sekolah kini dialihfungsikan menjadi kendaraan untuk mengantar pasien Covid-19 berstatus OTG dari puskesmas ke RS Darurat Wisma Atlet seiring meningkatnya kasus baru virus corona di Jakarta. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Berikut sebaran wilayah kematian dokter di Indonesia menurut PB IDI per 29 September 2020:

Jawa Timur 31 dokter, Sumatra Utara 21 dokter, DKI Jakarta 17 dokter, Jawa Barat 11 dokter, Jawa Tengah 9 dokter, Sulawesi Selatan 6 dokter, Bali 5 dokter, Sumatra Selatan 4 dokter, Kalimantan Selatan 4 dokter, DI Aceh 4 dokter, Kalimantan Timur 3 dokter, Riau 3 dokter, Kepulauan Riau 2 dokter, DI Yogyakarta 2 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sulawesi Utara 1 dokter, Banten 1 dokter, dan Papua Barat 1 dokter.

Baca: 30 Tenaga Medis di Sorong Positif Covid-19, Sebanyak 3 Puskesmas dan 1 Rumah Sakit Tutup

Baca: Tenaga Medis Tangani Covid-19 Diusulkan Dapat Piagam Penghargaan Pahlawan Kemanusiaan

Baca: Pola Pembagian Tugas Tenaga Medis Tangani Covid-19 Bisa Cegah Tingginya Kematian

DR dr Eka Ginandjar, SpPD-KKV selaku Ketua Tim Protokol dari Tim Mitigasi IDI mengatakan, mayoritas masyarakat tidak memahami pelaksanaan aturan Adaptasi Kehidupan Baru dan masih banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Munculnya kluster-kluster baru di setiap area dan bidang merupakan hal yang patut diwaspadai saat ini.

Doa bersama dan mengheningkan cipta untuk tenaga medis dan rakyat Indonesia.
Doa bersama dan mengheningkan cipta untuk tenaga medis dan rakyat Indonesia. (Istimewa)

"Penggunaan Masker yang baik dan benar sangat penting dalam upaya memutus rantai penularan COVID-19 termasuk menjaga diri kita dan orang lain yang kita sayangi dari tertular COVID-19 maka langkah 3M harus dilaksanakan," ujarnya.

Langkah 3M tersebut yaitu:

  1. Masker, selalu memakai masker dengan baik dan benar menjadi barrier jalur masuk dan keluar dari proses penularan COVID-19 yang menular melalui droplet atau bahkan aerosol pada kondisi ruangan dengan sirkulasi yang tidak baik.
  2. Menjaga jarak > 1 meter, menghindari kerumunan apalagi beraktifitas bersama dalam waktu lama dengan sirkulasi udara tertutup, termasuk makan bersama.
  3. Mencuci tangan selalu dengan air mengalir dan sabun dengan benar selama 40 sd 60 detik atau bila tidak ada dapat menggunakan Handsanitizer berbasis alkohol.
Video seorang tenaga medis Covid-19 menjadi viral di media sosial.
Video seorang tenaga medis Covid-19 menjadi viral di media sosial. (TikTok/freishaputri)

"Pelaksanaan 3M ini harus dilaksanakan secara masif oleh semua orang tanpa kecuali. Dengan demikian penyebaran COVID-19 ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga dapat menekan jumlah korban dan collateral damage yang ditimbulkan terutama dibidang ekonomi, sosial dan politik tidak menjadi lebih berat, tegas Eka.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved