Jumat, 3 Oktober 2025

Peringatan Dini BNPB Hadapi Bahaya Bencana Hidrometeorologi dari Banjir Bandang sampai Tanah Longsor

BNPB menyampaikan arahan pada pemerintah daerah seluruh Indonesia mengenai peringatan dini, kesiapsiagaan menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi.

Penulis: Yulis
WARTAKOTA/Alex Suban
Warga membersihkan puing setelah terjadinya banjir bandang di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). Data sementara yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dampak akibat banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug, Senin (21/9), mengakibatkan 12 rumah hanyut dan 85 rumah terendam. Warta Kota/Alex Suban 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan arahan kepada pemerintah daerah di seluruh Indonesia pada Rabu (23/9).

Arahan tersebut memuat imbauan mengenai peringatan dini dan langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menyampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat provinsi, kabupaten dan kota untuk melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan.

Petugas  membersihkan puing setelah terjadinya banjir bandang di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). Data sementara yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dampak akibat banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug, Senin (21/9), mengakibatkan 12 rumah hanyut dan 85 rumah terendam. Warta Kota/Alex Suban
Petugas membersihkan puing setelah terjadinya banjir bandang di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). Data sementara yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dampak akibat banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug, Senin (21/9), mengakibatkan 12 rumah hanyut dan 85 rumah terendam. Warta Kota/Alex Suban (WARTAKOTA/Alex Suban)

Lilik berharap pemerintah daerah juga melakukan koordinasi secara berkala dengan dinas terkait dan aparatur kabupaten dan kota di daerah setempat.

Lebih lanjut pemerintah daerah diminta melakukan monitoring terhadap informasi peringatan dini cuaca dan potensi ancaman bencana melalui beberapa situs dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) serta BNPB.

“Melakukan penyebarluasan informasi peringatan dini bahaya banjir, banjir bandang dan tanah longsor kepada masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah yang berisiko tinggi,” ujar Lilik melalui surat yang dikirimkan kepada 27 kepala pelaksana badan penanggulangan bencana di tingkat provinsi pada Rabu (23/9).

Langkah selanjutnya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dengan melakukan sosialisasi dan edukasi terkait potensi pencegahan banjir, banjir bandang dan tanah longsor dengan media elektronik dan media sosial, khususnya di tengah pandemi Covid-19.

Kampung Lombo, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, terendam air setelah diterjang banjir bandang, beberapa waktu lalu.
Kampung Lombo, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, terendam air setelah diterjang banjir bandang, beberapa waktu lalu. (Tribun Timur/Chalik Mawardi)

Masih dalam situasi pandemi, BPBD dapat menyiapkan dan mensosialisasikan tempat evakuasi yang berbeda antara masyarakat yang sehat dengan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Melaksanakan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan dengan tetap menjalankan protokol Kesehatan dan peraturan lain yang telah dikeluarkan pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19 seperti jaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun,” jelas Lilik.

Apabila diperlukan, pemerintah daerah dapat mengaktivasi rencana kontinjensi menjadi rencana operasi dan dimutakhirkan dengan situasi terkini serta pengaktifan pos komando (posko) penanganan darurat bencana.

Dalam menyikapi kejadian bencana di daerah, Pusat Pengendali Operasi BNPB selalu memonitor kejadian dan perkembangan penanganan darurat di daerah.

Tak hanya itu, tim reaksi cepat (TRC) BNPB juga diturunkan untuk memberikan pendampingan posko dalam penanganan darurat bencana.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved