MPR Akan Bentuk Majelis Syura Dunia
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Laporan Wartaan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan Majelis Permusyawaratan Rakyat mengagendakan pembentukan Majelis Syura Dunia.
Bamsoet mengatakan, Gagasan pembentukan Majelis Syura Dunia berangkat dari pemikiran upaya menghadirkan tatanan dunia yang harmonis dan berkeadaban bagi keberlangsungan hidup umat manusia.
Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan di peringatan HUT ke-75 MPR RI yang digelar di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (29/8/2020).
Baca: Bamsoet Ajak Seluruh Pihak Kuatkan Peran MPR dan Konstitusi untuk Wujudkan Indonesia Maju
"Setiap elemen harus mengambil peran atas dasar solidaritas kemanusiaan yang menjunjung tinggi persatuan, persaudaraan, perasaan senasib sepenanggungan, serta menjunjung tinggi keadilan, penegakan hukum, dan hak asasi manusia," kata Bamsoet.
Bamsoet mengatakan, Majelis Syura Dunia juga menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antar negara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk.
Untuk menguatkan gagasan tersebut, MPR menggelar aeminar nasional tentang Pembentukan Majelis Syura Dunia.
Baca: MPR Akan Bentuk Majelis Syuro Dunia, Museum Konstitusi, dan Gagas Pembentukan Peradilan Etik
"Melalui penyelenggaraan seminar ini, MPR mengharapkan masukan dari para pakar dan berbagai pihak, mengenai urgensi pembentukan Majelis Syura di antara organisasi parlemen dunia yang telah ada, isu atau agenda utama sebagai pondasi dasar pembentukan Majelis Syura Dunia, tantangan yang akan dihadapi dalam kaitan dengan geopolitik di negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI)," ujarnya.
"Selanjunya adalah apakah ada alternatif lain model kerjasama lembaga parlemen dunia yang sesuai dengan Majelis Syura Dunia," pungkas Bamsoet.
Berbagai narasumber akan menyampaikan pemaparan, antara lain Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra, Mantan Ketua Program Kajian Timur Tengah UI M Luthfi Zuhdi, Ketua Program Studi Hukum Tata Negara UI Fitra Arsil, dan Direktur Sosial Budaya Organisasi Internasional Negara Berkembang Kemenlu RI Kamapradita Isnomo.